Karena 4 sehat dan 5 sempurna hanya mengajarkan apa saja bahan-bahan yang harus dikonsumsi sekali makan, bukan berapa banyak porsinya. Sehingga bisa saja seseorang makan 4 sehat 5 sempurna, tapi porsinya bisa dua kali lipat yang seharusnya dibutuhkan oleh masing-masing individu.
Sehingga Isi Piringku menawarkan presepsi baru - bagaimana dengan makan 1 porsi, dapat memberikan rasa kenyang, dan puas dengan cita rasanya- yang dilengkapi juga dengan beberapa kelengkapan lainnya.Â
Mulai dari menekankan konsumsi air putih, adanya aktivitias fisik selama 30 menit selama sehari, mencuci tangan dengan sabun, serta adanya penimbangan badan secara rutin. Hal ini sangat berbeda ketika dulu kita dianjurkan minum susu sebagai pelengkap dari 4 sehat 5 sempurna.
"Kalau makan itu harus ada gizi seimbang, jadi kita memenuhi gizi tubuh yang diperlukan dengan aneka jenis makanan," ujar dr. Putu.
Jadi dalam Isi Piringku nantinya akan ada 3 jenis makanan besar, yaitu nasi atau makanan pokok sesuai daerahnya, lauk, serta sayur dan buah. Masing-masingnya akan mewakili gizi yang kita butuhkan sehari-hari, yaitu makanan pokok dengan karbohidratnya, lauk sebagai protein dan lemak, sayur dan buah sebagai vitamin serta mineral.
Karbohidrat sendiri berfungsi sebagai sumber tenaga kita, sedangkan protein sebagai zat pembangun sel-sel yang rusak dan diperbarui. Sedangkan lemak, dibutuhkan tubuh sebagai cadangan energi serta pelarut vitamin A, D, E, dan K. Terakhir, vitamin dan mineral digunakan untuk daya tahan tubuh.Â
Akhirnya saya jadi berpikir ulang, ternyata setiap pembagian makanan ini ada fungsinya masing-masing dalam tubuh. Tapi kalau dikonsumsi secara berlebihan, tentunya akan menjadi masalah sepertinya.
Lalu makanan sebanyak ini bagaimana cara pembagiannya ya?
"Kita ada piring petunjuk untuk masing-masingnya, nanti ada pembagiannya Isi Piringku untuk balita, anak SD di masa pertumbuhan, serta untuk dewasa," ujar dr. Putu.