Pendidikan Agama Islam (PAI) Â merupakan mata pelajaran yang memiliki ciri khas tersendiri dan memiliki perbedaan dengan mata pelajaran lainnya. Ciri khas yang ada dalam mata pelajaran PAI yakni selalu terikat dengan nilai-nilai ilhiyah, dan itu merupakan nilai yang inti. Oleh karena itu, mesti dilakukan evaluasi yang mencakup seluruh ranah yang dituju, baik aspek aqliyah, qolbiyah, dan amliyah. Evaluasi memiliki kedudukan yang sangat penting untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran PAI. Evaluasi dilakukan bukan hanya menggugurkan kewajiban semata, tetapi ada nilai lebih dari itu, yakni berkaitan dengan hisab.Â
Jika peserta didik sudah memahami tentang pengukuran, penilaian, dan evaluasi yang mesti dilakukan juga oleh dirinya, maka akan memperlancar dan mempengaruhi proses pembelajaran. Ditinjau dari segi tujuannya, mata pelajaran PAI memiliki tujuan yang utuh dalam memahami ilmu pengetahuan, mencakup ranah aqliyah, qolbiyah dan amliyah.Â
Oleh karena itu, evaluasi yang dilakukan pun harus mencakup semua ranah tersebut. sementara itu, tujuan evaluasi pembelajaran PAI ditujukan untuk mengetahui perkembangan peserta didik selama mengikuti pembelajaran supaya bisa diketahui efektivitas dan efisiennya. Jika ditemukan proses pembelajaran yang tidak sesuai dengan perencanaan, disanalah peran guru mata pelajaran PAI untuk memperbaiki dan mengatasi masalah yang ditemukan.
Dari segi fungsi, evaluasi berfungsi untuk mengetahui dan mengenal kapasitas pendidik dan pesera didik. Perbaikan prestasi peserta didik, bukan hanya dari segi pengetahuan, tetapi mesti dilihat juga dari segi kepribadian dan keterampilan. Adapun bagi institusi pendidikan, evaluasi berfungsi sebagai diagnostik, supaya diketahui bahwa untuk menanamkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia tidak cukup hanya mengandalkan mata pelajaran PAI, tetapi mesti terintegrasi antara seluruh komponen pendidikan yang ada di sekolah.Â
Fungsi evaluasi bagi pembelajaran PAI sebagai bahan untuk menunjang penyusunan perencanaan pembelajaran, sehingga ditemukan kekurangannya kemudian bisa diperbaiki dan disempurnakan, sebagaimana tujuan pembelajaran PAI yang seharunya. Evaluasi mesti mengetahui sejauh mana kemajuan pembelajaran PAI selama ini, baik dilihat dari segi aqliyah, qolbiyah, dan amliyah. Jangan sampai setiap pembelajaran dan evaluasi yang dilakukan hanya memenuhi formalitas tuntutan pekerjaan saja, dan kurang dari nilai-nilai ilhiyah. Tetapi, evaluasi yang dilakukan mesti memberikan kontribusi dalam melakukan perubahan pembelajaran. Â
Evaluasi memiliki kegunaan untuk mengetahui hasil pembelajaran PAI yang telah dicapai, untuk melihat keberhasilan tersebut mesti dikembalikan kepada tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Hasil pembelajaran mesti relevan dengan program tujuan yang hendak dicapai.Â
Evaluasi berguna dalam melakukan perbaikan baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar. Setelah dilakukan perbaikan berkali-kali, kemudian dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan program pembelajaran PAI, maka akan didapatkan rancangan pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran PAI mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan, dan hasil. Evaluasi pembelajaran PAI tidak bisa hanya ditentukan dari hasilnya saja, tetapi harus dilihat dari mulai awal hingga akhir, sehingga akan ditemukan hasil yang domain dan mencakup ranah aqliyah, qolbiyah, dan amliyah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H