Belajar merupakan proses bagi manusia untuk menguasai berbagai kompetensi, keterampilan, dan sikap. Proses belajar dimulai sejak manusia masih bayi sampai sepanjang hayatnya. Kapasitas manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya. Kajian tentang bagaimana proses belajar terjadi pada manusia mempunyai sejarah panjang dan telah menghasilkan beragam teori. Banyak dari beberapa tokoh yang mempelajari tentang proses belajar pada manusia seperti Thorndike, Ivan Pavlov, Skinner, Bandura, Jean Piaget, Gagne, Bandura, dan banyak lagi lainnya.
Tokoh-tokoh yang saya sebutkan di atas, memiliki persepsi dan pandangan yang berbeda tentang bagaimana proses belajar manusia. Oleh karena itu, muncul beberapa macam teori belajar yang hingga saat ini beberapa dari teori tersebut telah kita kenal. Mungkin, timbul pertanyaan dalam benak kita teori belajar apa saja yah yang telah kita kenal itu?? Ayoo… kita lanjutkan baca artikel ini!!!!
Nah, kiranya ada sekitar empat teori belajar yang akan saya bahas dalam artikel ini. Langsung saja, yang pertama yaitu teori Behavioristik. Teori ini mendefinisikan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku dan dipengaruhi oleh adanya stimulus dan respon, khususnya perubahan kapasitas siswa untuk berperilaku sebagai hasil belajar, bukan sebagai proses pematangan (atau pendewasaan) semata. Tokoh yang terkenal sebagai aliran behaviorisme adalah Thorndike dengan teori konektivismenya, Ivan Pavlov dengan pengondisian klasiknya, Skinner dengan pengondisian operannya, dan Bandura dengan belajar sosial. Kemudian teori yang kedua yaitu teori Kognitif, yang memandang bahwa belajar merupakan proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung karena teori ini mementingkan kemampuan kognisi pada individu dalam belajar. Teori Kontruktivisme, salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri. Pengetahuan bukan tiruan dari realitas, bukan juga gambaran dari dunia kenyataan yang ada. Pengetahuan merupakan hasil dari konstruksi kognitif melalui kegiatan seseorang dengan membuat struktur, kategori, konsep, dan skema yang diperlukan untuk membentuk pengetahuan tersebut. Yang keempat ada teori Humanistic, teori yang mengutamakan keunikan pada individu baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor serta kemampuan individu.
Semua teori-teori tersebut mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk dapat lebih mengembangkan kemampuan dan ketrampilan pada individu.
Teori apapun dan seperti apapun yang akan digunakan pada masa mendatang, kita harus dapat memanfaatkan teori-teori yang ada sekarang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H