Mohon tunggu...
Anggun Mei Utami
Anggun Mei Utami Mohon Tunggu... -

seseorang yang sedang belajar untuk menjadi seorang guru yang baik :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Hemisphere dalam Pembentukan Proses Berpikir Kritis, Kreatif, dan Problem Solver pada Anak SD

30 November 2011   08:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:00 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dunia pendidikan saat ini jauh lebih maju daripada pendidikan di jaman saya SD dulu. Program-program pendidikan yang dibuat pun sudah sangat berbeda. Perjalanan program-program pendidikan dibuat sesuai dengan perkembangan jaman dengan harapan dan tujuan menjadikan anak mampu berpikir kritis, kreatif, dan menjadi problem solver. Proses menciptakan anak berpikir kritis, kreatif, dan menjadi problem solver bukanlah perkara yang mudah dan tentu membutuhkan waktu yang lama. Itulah sebabnya dunia pendidikan perlu adanya perubahan-perubahan dalam strategi, metode, dan teknik pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal.

Penciptaan lingkungan belajar oleh guru sangatlah berpengaruh terhadap proses belajar anak. Lingkungan yang memberikan kebebasan daya kreatif siswa, pemberian masalah-masalah yang relevan dengan kehidupan anak sehari-hari, dan diajak berpikir secara sistematis akan menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan bagi anak dan menjadikannya memiliki alur berpikir kritis, kreatif, dan menjadi problem solver dalam menghadapi jutaan tantangan yang dia temui. Selain itu, anak juga dapat mengembangkan kemampuannya serta dapat menyesuaikan diri dengan pengetahuan yang baru.

Mengembangkan kreativitas dan intelektual pada anak semuanya berkaitan dengan teori hemisphere dimana teori ini menjelaskan tentang belahan otak kanan dan otak kiri. Jadi dalam proses pengajaran dan pembelajaran guru dapat menggunakan pendekatan dengan cara yang disejajarkan dengan bagaimana otak belajar secara alamiah. Pemberian stimulus-stimulus agar antara otak kanan dan otak kiri dapat berjalan secara seimbang dapat dilakukan dengan menggunakan musik, melakukan aktivitas berpikir, serta berolahraga secara teratur.

Penerapan pembelajaran yang mengandung tiga unsur di atas yaitu berpikir kritis, kreatif, dan menjadi problem solver akan lebih menciptakan anak untuk siap terjun dalam menghadapi tantangan dalam perkembangan jaman yang terus berkembang serta menjadikannya individu yang mandiri dan yakin dengan kemampuan dan bakatnya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun