Mohon tunggu...
Armin Mustamin Toputiri
Armin Mustamin Toputiri Mohon Tunggu... Politisi - pekerja politik

Menuliskan gagasan karena ada rekaman realitas yang menggayut di benak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puasa Ujian Kejujuran Diri (11)

29 Juni 2015   01:39 Diperbarui: 29 Juni 2015   01:39 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SENDAL JEPIT YANG TERGEMBOK

Oleh Armin Mustamin Toputiri

Sehabis menghadiri buka puasa bersama di rumah seorang kolega, saya memilih mampir di salah satu masjid terdekat, untuk ikut serta menunaikan shalat tarwih. Sehabis wudhu, saya bermaksud melepaskan sendal di teras tepat depan pintu masuk. Tapi tiba-tiba saya mengurungkan niat melepasnya di situ. Saya memilih menyelipkannya pada sebuah rak, tempat penyimpanan sendal yang disediakan di bagian sayap kanan masjid itu.

Pertimbangan saya mengurungkan niat untuk melepas sepasang sendal saya di teras depan, karena di situ saya menemukan sepasang sendal yang tergembok dan terkunci. Di benak saya melintas prasangka, bahwa si pemilik sendal itu sengaja mengunci sepasang sendalnya guna menghindari aksi pencurian. Berdasar prasangka itu, saya beralih mengamankan sendal saya pada sebuah rak. Berharap pencuri tak lagi leluasa mengambilnya.

Sehabis shalat sunnat, di tengah jeda waktu menunggu imam memimpin shalat berikutnya, sendal jepit yang tergembok kuat itu, kekmbali menari-nari di benak saya. Aneh bin ajaib memang, karena siapapun yang datang ke masjid, pastilah seluruhnya memiliki niat yang suci untuk beribadah. Sungguh salah alamat jika ada orang datang ke masjid karena maksud jahat. Tapi lain kenyataan terjadi, justru banyak orang kehilangan sendal depan masjid.

Seperti itulah kenyataan banyak terjadi. Andai tak terjadi, si pemilik sendal itu tak akan menggembok sepasang sendalnya. Lalu setan apakah gerangan merasuk di benak pencuri sendal itu. Mencari jawabnya pada si pencuri, tak mungkin. Makanya, saat jamaah masjid telah bubar, saya memilih menanyai pemilik sendal yang tergembok itu. “Nabi pernah berpesan pada sahabatnya, agar mengikat untanya sebelum masuk masjid”, jelasnya.

Faisal-Makassar, 11 Ramadhan 1436 H/28 Juni 2015 M.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun