Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Money

Rizal Ramli Ajak Presiden Jokowi Ikuti Jejak Franklin Roosevelt

2 Agustus 2015   06:05 Diperbarui: 12 Agustus 2015   07:05 1574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ilustrasi: Abdul Muis Syam."

DARI data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, bahwa Ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2015 hanya mengalami pertumbuhan 4,71 persen. Angka ini melambat jika dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama yang mencapai 5,14 persen.

Pemerintah pun berdiplomasi dan berkali-kali membantah, bahwa perlambatan ekonomi yang terjadi di Indonesia terutama pada kuartal pertama tahun 2015 ini adalah disebabkan oleh pengaruh dan kondisi dari negara-negara lain alias dari luar negeri.

Menanggapai hal tersebut, DR. Rizal Ramli yang diwawancarai oleh salah satu stasiun TV menjelaskan, bahwa hal tersebut sebagian ada benarnya.

Tetapi Menko Perekonomian di era Presiden Gus Dur itu menyatakan ketidaksetujuannya jika pemerintah terus-terus menuding dan menyalahkan kondisi luar negeri sebagai akibat terjadinya kelambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Sebagian ada benarnya.  Karena kelambatan ekonomi Indonesia tentu (juga) dipengaruhi oleh faktor internasional. Tetapi untuk terus-menerus menyalahkan faktor internasional sudah nggak zamannya lagi. Karena faktanya ada negara (lain) yang tetap bagus (pertumbuhan ekonominya),” ujar Rizal Ramli seraya menunjuk India saat ini ekonominya malah bisa tumbuh sampai 7,3 persen.

Juga, katanya, dengan Filipina yang dulu dianggap sebagai kasus negara yang sulit berkembang, tetapi nyatanya sekarang ekonomi Filipina malah tumbuh hingga 7,2 persen.

“Jadi faktor internasional ini sama dengan kalau kita kondisi badannya sehat (jika) ada virus flu, kita nggak akan kena. Tetapi kalau kita memang juga secara fisik lemah, daya tahannya lemah, ada virus flu aja kita akan kena. Jadi kuncinya kita harus perkuat daya tahan ekonomi kita,” katanya.

Rizal Ramli pun memberi motivasi kepada pemerintahan sekarang, bahwa krisis itu adalah kesempatan. Dan pemimpin yang hebat (hendaknya) membuat krisis menjadi lompatan untuk maju ke depan.

Ia mencontohkan, di Amerika ada presiden yang namanya Franklin Delano Roosevelt. Dia terpilih tahun 30-an pada saat Amerika dilanda depresi dahsyat (Great Depression), namun ia berhasil memulihkan dan membangkitkan kembali ekonomi negaranya yang mengalami krisis, yaitu dengan menggunakan momentum (krisis) tersebut untuk melakukan lompatan, dan akhirnya berhasil mengalahkan tiga negara paling hebat sebelumnya, yakni Inggris, Jerman dan Prancis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun