Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mau Indonesia Hebat? Para Menterinya Harus “Level Presiden”!

19 Oktober 2014   03:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:31 2130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413637599646171973

[caption id="attachment_329811" align="alignnone" width="599" caption="Ilustrasi/Design-repro: Abdul Muis Syam."][/caption]

SEBAGAI pasangan Presiden terpilih Jokowi-JK yang diusung oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH), di mata masyarakat tentunya sangat dimaknai sebagai semangat dan babakan baru dalam kepemimpinan negara yang akan membawa perubahan mendasar, yakni menuju Indonesia Hebat.

Artinya, rakyat saat ini memandang sekaligus menaruh harapan besar kepada Pemerintahan Jokowi-JK nantinya akan dapat mempersembahkan yang terbaik untuk kemajuan di negeri ini, dan akan membuat Indonesia menjadi negara hebat.

Pertanyaan kemudian yang muncul adalah, bagaimana dan dengan cara apa Jokowi-JK bisa membuat Indonesia menjadi negara hebat?

Visi-misi yang tersusun rapi, program kerja yang berurut jelas di atas kertas, serta tim sukses yang solid, atau apalah namanya, bukanlah penentu apalagi jaminan yang mampu membuat pemerintahan Jokowi-JK berhasil menjadikan Indonesia menjadi hebat.

Visi-misi dan program kerja hanyalah sebuah “bahan mentah” yang harus diolah menjadi “bahan jadi” yang berkualitas tinggi.

Sehebat dan sejago apapun Jokowi-JK, tentulah sangat sulit menjalankan program kerjanya dan amat susah mewujudkan visi-misinya apabila pemerintahannya kelak hanya diisi atas dasar bagi-bagi jabatan kepada orang-orang yang dianggap telah berjasa dalam pemenangan pilpres 2014 kemarin.

Jangan lupa, situasi “persaingan politik” masih tetap akan berlanjut di lima tahun ke depan. Jokowi-JK dengan KIH-nya bisa dipastikan tidak akan mampu “melawan” kekuatan KMP (Koalisi Merah Putih) di tingkat parlemen. Sehingga itu, Jokowi-JK harus sadar dan paham, bahwa satu-satunya cara yang mampu “menjinakkan” kekuatan  di parlemen adalah bukan dengan melakukan “perlawanan” terhadap KMP, melainkan dengan cara melakukan terobosan dan kerja nyata di tingkat kementerian (eksekutif).

Saya sangat yakin, Jokowi-JK TIDAK AKAN MAMPU menjadikan Indonesia menjadi HEBAT, -sekali lagi TIDAK AKAN MAMPU membuat Indonesia menjadi negara HEBAT--, yakni apabila Jokowi-JK hanya memilih orang-orang menjadi menteri dari kelas “karbitan”, yaitu orang-orang yang ditunjuk karena hanya dinilai telah “berjasa” dalam membantu pemenangan pasangan Jokowi-JK.

Sungguh, tugas dan tanggung-jawab Jokowi-JK sangat-sangat berat. Dan rakyat akan membiarkan KMP untuk “menindas” dan menjegal Jokowi-JK jika pemerintahan Jokowi-JK ternyata nantinya hanya berjalan lebih buruk dibanding pemerintahan SBY-Boediono.

Sehingga itu, kunci kesuksesan jalannya pemerintahan Jokowi-JK nantinya sebetulnya terletak pada kinerja dan kualitas kerja dari para menteri, bukan kinerja dari KIH yang berada di parlemen. Sebab, sekali lagi, KIH takkan bisa mengalahkan kekuatan KMP di parlemen. KIH hanya diharapkan dapat memainkan peran politiknya di parlemen dengan cara membantu terobosan yang dilakukan oleh para menteri di pemerintahan Jokowi-JK.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun