[caption id="" align="alignnone" width="600" caption="(Foto repro: Abdul Muis Syam. Sumber: photobucket.com) Jenderal (Purn) TNI. Tyasno Sudarto memberi pandangannya saat peresmian Rizal Ramli Strategic Centre (RRSC), di Jakarta, Kamis (13/2)."][/caption] JIKA Indonesia dipimpin Rizal Ramli yang punya integritas, kapasitas, dan kapabelitas, tentu negara ini bisa maju, kuat, dan makmur. Hal tersebut ditegaskan oleh mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal (Purn) TNI. Tyasno Sudarto, saat memberikan pandangannya dalam acara peresmian Rumah Perubahan “Rizal Ramli Strategic Centre (RRSC)”, di Gedung Duta Merlin, Jakarta, Kamis (13 Februari 2014). Hadir pula dalam kesempatan tersebut, di antaranya adalah Guru Besar Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk; pakar hukum TPPU, Yenti Garnasih; pengamat Migas, Marwan Batubara. Penegasan dari seorang jenderal berbintang empat itu tentu saja tidak asal terlontar tanpa diikuti proses pemikiran serta pertimbangan yang sehat dan cerdas. Disebut sehat dan cerdas karena sebagai seorang mantan KSAD, Tyasno tentunya sudah sangat mengetahui kondisi di negeri ini, dan juga sudah pasti ia telah sangat memahami betapa negeri ini amat membutuhkan pemimpin seperti sosok DR. Rizal Ramli (RR1). Mengapa harus Rizal Ramli yang disebut Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto sebagai sosok yang sangat patut dan layak didukung untuk menjadi pemimpin (Presiden) di Indonesia? Mari kita menjawabnya! Bahwa selama ini, harapan besar yang sangat didambakan oleh seluruh Rakyat Indonesia adalah betapa amat menginginkan hidup dalam negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang tangguh. Sebab, saat ini orang bisa dengan tega melakukan perbuatan kriminal, misalnya: mencuri, merampok, KDRT, dan lain sebagainya, umumnya adalah lantaran terhimpit masalah ekonomi. Juga, tidak sedikit warga lebih memilih ke luar negeri sebagai TKI/TKW, sebab di negeri sendiri negara (pemerintah) dianggap sudah tak mampu lagi memberi “kehidupan” buat mereka. Intinya adalah masalah ekonomi negara ini harus bisa dibenahi dan diperbaiki oleh pemimpin yang punya integritas, kapasitas, dan kapabel (sudah pasti atau terutama harus di bidang ekonomi). Sebab tidak ada anak yang tega membunuh ibu/bapaknya atau sebaliknya, dan tidak akan ada ibu tega membuang bayinya hanya karena persoalan politik, ataupun hukum. Pembunuhan bapak/ibu, anak, atau bayi yang dibuang oleh ibunya dan lain sebagainya itu nyaris 100% adalah karena masalah ekonomi. Jika kriminalitas bisa tumbuh subur karena dipicu oleh persoalan ekonomi, maka pemerintah sesungguhnya sudah patut disebut gagal total dari tanggungjawabnya terhadap rakyatnya. Jika ekonomi rapuh, maka politik tidak akan bisa berjalan secara sehat, mutu pendidikan tidak akan bisa ditingkatkan dengan baik, dan persoalan hukum akan sangat sulit berada di posisi yang sebenarnya. Olehnya itu, sepatutnya dan sudah saatnya (pada 2014 ini) pemimpin Indonesia adalah sosok yang memahami (ahli) dalam hal memperbaiki ekonomi bangsa dan negara. Artinya, kita sesungguhnya tidak membutuhkan pemimpin yang ahli berpolitik, ahli hukum, ahli strategi perang, dan lain sebagainya. Sekali lagi, rakyat sebetulnya hanya sangat membutuhan sosok pemimpin ahli di bidang ekonomi yang telah berpengalaman. Pemikiran seperti inilah kiranya yang mendasari penegasan Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto sekaligus mengajak semua pihak untuk dapat turut mendukung dan memilih Ekonom Senior (Rizal Ramli) itu sebagai Presiden-RI 2014-2019. “Apa pun yang terjadi, kita harus memastikan orang-orang seperti Pak Rizal Ramli bisa tampil memimpin Indonesia,” pungkas Tyasno.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H