Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Money

“Cita-cita” Presiden Jokowi Atasi Dwelling Time Akhirnya Lampaui Target di Tangan Rizal Ramli

6 Februari 2016   09:02 Diperbarui: 6 Februari 2016   09:30 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun tugas pemeriksaan barang oleh Ditjen Bea Cukai dan Badan Karantina (Kementerian Pertanian), selain di pelabuhan Tanjung Priok, juga telah dipersiapkan kantor khusus di Cikarang Dry Port. Badan Karantina juga akan membangun fasislitas khusus pemeriksaan di Cikarang Dry Port.

Sementara itu, Setijadi selaku Ketua Supply Chain Indonesia (SCI) menyatakan lebih dari 3.000 perusahaan manufaktur di Jawa Barat bakal diuntungkan dengan direalisasikannya jalur KA menuju dermaga Pelabuhan Tanjung Priok.

Selama ini, menurut Setijadi, sekitar 60%-65% volume barang yang dilayani Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari wilayah Timur Jakarta seperti Bekasi, Karawang, dan Cikampek. Dibangunnya proyek jalur KA dari Stasiun Pasoso hingga dermaga Tanjung Priok akan meningkatkan aksesibilitas yang selama ini menjadi masalah utama pelabuhan terbesar di Indonesia itu.

Dikatakannya, kelancaran arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok juga akan mendorong peningkatan produktivitas pelabuhan & menurunkan dwelling time. Di sisi lain, akses kereta langsung ke pelabuhan juga akan menghidupkan penggunaan Terminal Peti Kemas (TPK) Gede Bage, Bandung, sehingga akan menurunkan biaya pengiriman barang dari & menuju kawasan industri di wilayah Bandung dan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun