Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kena “Kepret”, Provokator Bertindak

17 September 2015   22:51 Diperbarui: 17 September 2015   23:38 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan kini sebagai Menko Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli benar-benar punya kesempatan dan tekad untuk memperjuangkan nasib rakyat. Namun cita-cita ini tentu tidak akan pernah terwujud selama para perampok uang rakyat (negara) masih leluasa dan berkuasa di negeri ini.

Olehnya itu tak ada kompromi, Rizal Ramli pun mengeluarkan jurus “Rajawali  Ngepret” sebagai langkah bersih-bersih dengan berharap agar para tikus-tikus berdasi di negeri ini segera “bertobat” untuk tidak lagi menggerogoti uang rakyat dan negara.

Namun sangat disayangkan, tikus-tikus yang merasa terkena “kepret” itu ternyata bereaksi dan malah balik menyerang karena merasa terusik dengan sepak terjang Rizal Ramli.

Salah satu bentuk serangan balik dari tikus-tikus yang merasa terkena kepret adalah dengan memunculkan dan melibatkan pihak-pihak sebagai provokator. “Cinta ditolak, dukun bertindak. Kena kepret, provokator bertindak”.

Ya, kini Rizal Ramli mulai digiring untuk dibenturkan (di-adudomba) dengan Presiden Jokowi oleh sejumlah provokator. Mereka mengerahkan kekuatan media massa dengan menghambur bertita-berita “khusus” untuk memutar alam pikir rakyat agar menuding Rizal Ramli sebagai menteri yang hanya pandai membuat kegaduhan, menteri yang tidak punya etika, menteri yang membuat cemas investor, menteri yang punya pikiran sesat, dan menteri dengan sebutan-sebutan negatif lainnya.

Mencermati hal tersebut, sejumlah kalangan juga membenarkan bahwa karena sudah ada pihak-pihak yang merasa terkena kepret, maka provokator tiba-tiba bermunculan. Ada provokator yang nyata-nyata membela “sang majikan” dan ada juga yang membuat tulisan atau berita-berita bernuansa adudomba, lalu mereka ramai-ramai men-share ke sejumlah media sosial.

Salah satu kalangan yang membenarkan telah munculnya sejumlah provokator tersebut adalah Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Adhie Massardi.

Ia menduga kuat, bahwa kelompok saudagar di lingkaran istana kini benar-benar terganggu dengan manuver Menko Maritim dan Sumber Daya Alam, Rizal Ramli. Karena itu, mereka ingin menyingkirkan Rizal Ramli (RR), salah satu caranya adalah mengadu domba Rizal Ramli dengan Presiden Jokowi.

Menurut Adhie Massardi, indikasi terakhir dapat dilihat dari pemberitaan media massa berbasis internet milik pengusaha Chairul Tandjung yang dekat dengan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ia menyebut, di CNNIndonesia.com edisi Selasa, (15/9/2015), pernyataan Rizal Ramli di kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) diplintir dan dikemas dalam judul bombastis: “Rizal Ramli Sebut Revolusi Mental ala Jokowi Omong Kosong”.

“Mengingat CNN memiliki reputasi internasional, saya yakin itu bukan sekadar kesalahan penafsiran wartawannya. Melainkan memang ada desain besar untuk membenturkan Rizal Ramli dengan Jokowi. Karena para saudagar yang dibesarkan dengan kekuasaan, gerah melihat sepakterjang Rizal Ramli yang konsisten memerangi KKN di republik ini,” ungkap Adhie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun