Mohon tunggu...
Abdul Muis Syam
Abdul Muis Syam Mohon Tunggu... Jurnalis - Terus menulis untuk perubahan

Lahir di Makassar, 11 Januari. Penulis/Jurnalis, Aktivis Penegak Kedaulatan, dan Pengamat Independen. Pernah di Harian FAJAR Makassar (Jawa Pos Grup) tahun 90-an. Owner dm1.co.id (sejak 2016-sekarang). Penulis novel judul: Janda Corona Menggugah. SALAM PERUBAHAN.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rizal Ramli Vs Rini: Pilih Mana, Salah Kaprah atau Salah Langkah?

14 Agustus 2015   05:03 Diperbarui: 14 Agustus 2015   05:03 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ilustrasi/Abdul Muis Syam

SEGENAP media kini sedang ramai memberitakan “perseteruan” Rizal Ramli dengan Rini. Pasalnya, Rizal Ramli (RR) yang baru sehari dilantik sebagai Menko Bidang Kemaritiman dan Sumberdaya itu langsung melakukan “gebrakan” yang mengejutkan.

Yakni, Rizal Ramli yang dikenal sebagai sosok ekonom kerakyatan itu mengaku akan berusaha membatalkan rencana PT. Garuda Indonesia TBK untuk melakukan pembelian pesawat berbadan lebar Airbus A350 XWB sebanyak 30 unit.

Dan tahukah kita, berapa harga seunit Airbus tersebut? Harganya (tergantung tipe) mencapai paling rendah Rp.3,3 Triliun pe-unit dan paling tinggi Rp.4,4 Triliun per-unit (kurs Rp.13.000 per Dolar AS)

"Minggu lalu, saya ketemu Presiden Jokowi. Saya bilang, Mas, saya minta tolong layanan diperhatikan. Saya tidak ingin Garuda bangkrut lagi karena sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjaman 44,5 miliar dollar AS dari China Aviation Bank untuk beli pesawat Airbus A350 sebanyak 30 unit. Itu hanya cocok untuk Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," ujar Rizal Ramli di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/8/2015).

Merasa dicampuri kewenangannya, Rini Soemarno selaku Menteri BUMN pun nampak terusik dan “murka“.

Rini lalu mengisyaratkan tidak boleh ada pihak yang mencampuri urusan bisnis PT Garuda Indonesia Tbk, selain Menko Perekonomian, dengan posisi bahwa Kementerian Keuangan bertindak selaku pemegang saham perusahaan milik negara, dan Kementerian BUMN sebagai kuasa pemegang saham.

"BUMN itu (PT Garuda Indonesia) jelas di bawah Kemenko Perekonomian, bukan di bawah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman. Jadi, jangan ada yang mencampuri Garuda di luar Kemenko Perekonomian," tegas Rini. Dikutip Antara, Kamis (13/8/2015).

Tampaknya bukan hanya Rini yang merasa “terusik”. Dua anggota DPR-RI, masing-masing Yudi Widiana Adia (PKS) dan Nasril Bahar (PAN) juga ikut angkat suara. Keduanya menilai Rizal Ramli telah salah kaprah dan membuat gaduh pemerintah karena telah mencampuri urusan yang bukan pada bidangnya.

"Urus saja masalah maritim dengan baik, saya pikir (komentarnya Rizal) membuat kegaduhan pemerintah, seharusnya dengan dihadirkannya dia bukan buat pusing pemerintah urus saja maritim," lontar Nasril kepada Okezone, Kamis (13/8/2015).

"Saya kira itu pernyataan yang offside. Dia kan (Rizal Ramli) mengurus maritim. Ini urusan BUMN dan dirgantara," tutur Yudi saat dihubungi Okezone, Kamis (13/8/2015).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun