Dan sejauh ini, tidak sedikit pengamat politik menilai bahwa salah satu figur calon menteri yang paling berpeluang ditunjuk sebagai menteri karena memiliki kompetensi dan integritas tinggi adalah Rizal Ramli.
Bahkan sejumlah pakar politik lainnya sangat yakin, bahwa Rizal Ramli adalah sosok ekonom yang lebih layak dan mumpuni dalam menangani masalah ekonomi bangsa di banding ekonom lainnya.
Apalagi memang sejauh ini pula, harus diakui bahwa dari calon-calon menteri yang ada, hanyalah Rizal Ramli yang sudah memiliki gagasan-gagasan dan konsep perubahan yang jelas, dan sangat relevan seirama dengan ajaran (ideologi) Trisakti yang sedang diusung oleh Pemerintahan Jokowi-JK ke depan.
Gagasan dan konsep perubahan yang dimaksud di antaranya adalah gagasan Rizal Ramli seputar masalah harga BBM, pemberantasan mafia dan pengelolaan migas; gagasan tentang APBN yang sehat; perbaikan nasib buruh, petani-nelayan, dan TKI; gagasan pengendalian ekspor-impor; dan tak luput pula gagasannya tentang pemberantasan korupsi; hingga gagasan pembangunan di dunia pendidikan, serta sejumlah gagasan efektif dan solusi praktis lainnya yang hasil akhirnya adalah membuat Indonesia hebat berdikari dalam bidang ekonomi.
Dari rekam jejak, berikut semua gagasan dan konsep Rizal Ramli yang menuju pada gerakan perubahan tersebut, dengan melibatkan penilaian secara objektif, maka Jokowi-JK tentu bisa dengan bijak menunjuk orang sekelas Rizal Ramli agar segera diposisikan sebagai “tulang punggung” dalam kabinet guna menangani urusan ekonomi bangsa dan negara.
Sebab diketahui bahwa pemerintahan SBY sebentar lagi hanya akan mewariskan “tulang belulang” buat pemerintahan Jokowi-JK, terutama sekali dalam hal keuangan dan fiskal, maka sungguh sangatlah keliru dan amat beresiko jika Jokowi-JK hanya menunjuk orang-orang yang “baru coba-coba” memegang tugas sebagai menteri di bidang ekonomi.
Namun terlepas dari semua itu, selanjutnya, tentu saja terserah kepada Jokowi-JK sebagai pasangan Presiden-RI terpilih untuk menggunakan hak prerogatifnya. Monggo dan tabe puang..!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H