Mohon tunggu...
Amei Silvia
Amei Silvia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa yang memiliki hobi menulis cerita fiksi dan non-fiksi

Menulis, mengabadikan, dan menyimpan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mitigasi Banjir : Psikoedukasi Sedari Dini

31 Desember 2024   23:35 Diperbarui: 31 Desember 2024   23:41 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dok. Pribadi

Indonesia adalah salah satu Negara kepulauan yang berada di wilayah khatulistiwa, di antara Benua Asia dan Australia, di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, di antara bertemunya tiga lempeng bumi yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia, dan berada pada posisi gunung api aktif (ring of fire). Situasi geografis itu salah satu penyebab Indonesia sangat rawan terhadap bencana alam, yaitu gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, banjir, longsor, kekeringan, dan angin puting beliung.

Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia yaitu banjir, di samping bencana gempa bumi dan vulkanik (gunung meletus). Banjir yaitu suatu kejadian alam yang dapat terjadi karena disebabkan oleh alam sendiri atau disebabkan oleh aktivitas masyarakat. Dengan curah hujan yang tinggi, ditunjang dengan berbagai keadaan seperti peladangan di hutan, penebangan pohon yang tak teratur menyebabkan banjir.

Berdasarkan fenomena yang terjadi di Driyorejo, Gresik banjir di wilayah Wringinanom dan Driyorejo, di wilayah Kelurahan Tlogopojok, Kecamatan Gresik juga terjadi banjir luapan dari jalan raya. Sebab, hujan deras dan saluran air tidak mampu menampung air, sehingga air meluas ke pemukiman penduduk. Saluran air beru saja diperbaiki. Tapi, tetap tidak mampu menampung air hujan yang sangat lebat.

Pada sela-sela pelaksanaan magang kali ini, salah satu Mahasiswi Psikologi - Dhea Mariella Subandrio, berkesempatan untuk melaksanakan program psikoedukasi kepada anak-anak SD, khususnya anak-anak kelas 5 SD UPT SDN 02 Gresik. Psikoedukasi ini bertujuan untuk memberikan psikoedukasi sebagai upaya memperluas masyarakat mengenai kesiapan mereka dalam menghadapi bencana sedini mungkin. 

Sumber: Dok. Pribadi
Sumber: Dok. Pribadi

Diharapkan dengan adanya psikoedukasi ini dapat meningkatkan pengetahuan anak-anak, serta meningkatkan kewaspadaan mereka akan bencana alam. Melalui program Mental Health and Psychosocial Support (MHPPS) dengan kegiatan pengurangan risiko bencana. Hasilnya sejajar dengan penemuan yang menunjukkan bahwa tindakan MHPSS dapat dipandang lebih dari sekadar kegiatan pemulihan, melainkan menjadi kegiatan pengurangan risiko kesehatan mental sekaligus mendukung persiapan untuk respon dan pemulihan yang lebih baik terhadap keadaan darurat.

Pada pelaksanaan program pengabdian ini, terdiri dari lima tahap, yaitu  Metode pelaksanaan program pengabdian ini terdiri dari lima tahap yaitu pembentukan komunitas sadar bencana, pembuatan leafleat sadar bencana, Psikoedukasi, pelatihan pernafasan dan relaksasi, serta intervensi dengan komunitas yang telah terbentuk. Berikut pemaparan kelima tahapan dalam kegiatan ini. 1) Pembentukan komunitas sadar bencana, yaitu untuk membentuk masyarakat siaga bencana di berbagai kalangan masyarakat dalam meminimalisir risiko bencana. 2) Pembuatan leaflet sadar bencana sebagai media edukasi bagi masyarakat. 3) Edukasi siaga bencana yaitu penyampaian materi serta tanya jawab tentang teori bencana dan manusia, serta materi Psikologi Sadar Bencana sehingga dapat menambah pengetahuan masyarakat untuk meminimalisir resiko saat terjadinya bencana. 4) Pelatihan pernafasan dan relaksasi dilakukan untuk membuat kenyamanan dan mengurangi tingkat kecemasan dalam menghadapi bencana. 5) Melakukan intervensi dengan komunitas sadar bencana yang telah terbentuk.

*) Dhea Mariella Subandrio

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun