Nama saya adalah Ulil Amri, lahir di kota Maros, (Sul-Sel) 21 tahun yang lalu. saya anak ketiga dari empat bersaudara. Saya dilahirkan dari keluarga yang sederhana tapi Alhamdulillah dari kesederhanaan itulah yang membuat saya menjadi manusia yang begitu perhatian terhadap sesama, karena saya tahu kita adalah mahluk sosial, kita saling bergantung satu sama lain. Tak ada manusia di bumi ini yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.Yang membuat saya selalu tegar dalam hidup ini adalah kedua orang tua saya, mereka berdua adalah Manusia yang terbaik yang pernah Tuhan berikan kepada saya, Ayah saya adalah seorang PNS, sebagai kepala sekolah di salah satu sekolah dasar di kota Maros, sedangkan Ibu saya adalah seorang PNS juga, beliau bekerja sebagai Guru di salah satu sekolah dasar yang ada di kota Maros. Mereka berdua beda sekolah, mungkin mereka sudah jodoh ya? Bisa dikatakan saya lahir di keluarga Pahlawan tanpa tanda jasa.
Dalam perjalanan hidup saya, sangat banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan, pasti semua orang memilki pengalaman yang tak bisa dilupakan. ketemu berbagai orang dengan sifat dan ciri khas yang berbeda, ada yang menjengkelkan, menyenangkan, bahkan ada yang membosankan, semuanya itu adalah warna-warni kehidupan. sedikit saya bercerita tentang pengalaman saya yang tak pernah saya lupakan, saya pernah menolong teman saya dalam kesusahan, sebut saja namanya ivan (samaran), ceritanya begini, sore hari saya kemakassar untuk jalan-jalan ke mall panakukang untuk membeli sesuatu, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 19:00 wita, saya berencana bermalam dirumah salah satu teman waktu SMA yang tinggal di Makassar yang bernama Iccank, sampai di rumah teman saya, Iccank lagi keluar, jadi saya dirumah cuma berdua sama adiknya yang bernama Iqbal. Saya bermain Game PS 2 sambil menunggu Iccank pulang, tak terasa sudah pukul 20:30 wita, handphone saya berdering itu panggilan dari teman saya yang bernama Ivan. Lalu saya angkat, terdengar suara disana, katanya dengan nada tergesa-gesa "Amry tolong saya.... Amry tolong saya..." sambil terus mengulang-ulangi kalimat itu. Lalu saya menjawab "Ada apa? kenapa?...." ternyata teman saya dalam masalah berat sekali, saya langsung bergegas, padahal waktu itu saya sudah ngantuk sekali, dia lagi berjalan kaki dari kota Makassar ke Bandara Sultan Hasanuddin, dia pikir saya disana, soalnya saya sering kerumah teman saya yang ada di bandara, tapi yang saya heran kenapa dia berjalan kaki ke Bandara? tanpa berpikir panjang saya langsung tancap gas ke bandara. Dengan mengendarai motor dengan kecepatan 80 km/jam padahal saya biasanya cuma 40km/jam. saya juga tidak habis pikir kenapa bisa 80km/jam, yang saya pikirkan waktu itu cuma kondisi teman saya, sekitar 30 menit perjalanan saya tiba juga di depan Bandara, di Lampu merah. Saya menelpon teman saya tapi dia tidak angkat-angkat telepon saya. Mungkin kurang lebih 10 kali saya telepon baru ada jawaban, dia berkata dengan suara lemas.... "Amry... saya tergeletak di jalan depan bandara........."  dan telponnya langsung mati. lalu saya bergegas mencarinya, mungkin sekitar 10 menit saya mencarinya akhirnya kutemukan juga di seberang jalan tanpa penerangan lampu, saya lihat teman saya sangat pucat dan sangat lemas sekali. Saya membangunkan dia yang tergeletak di jalan, lalu membonceng dia menggunakan motor ke rumah teman saya yang berada di dekat bandara. Sampai disana teman saya tidak ada, dia belum pulang kerja, dia kerja di bandara. untunglah kunci rumahnya ada di bawah pintunya, singkat cerita teman saya langsung berbaring di tempat tidur. Saya sangat kasihan melihatnya, kayaknya dia lemas sekali, saya beri minum dia tidak mau. Saya takut terjadi apa-apa sama dia, soalnya cuma saya berdua di rumah teman saya, Ivan teman saya berkata kalau sesuatu terjadi sama saya, kamu telpon saja nomor ini, saya liat itu nomor keluarganya. Saya belum berani menanyakan apa yang telah terjadi sama dia, menunggu dia baikan dulu. singkat cerita, dia mulai bercerita tentang kejadian yang dia alami, ternyata dia punya masalah sama pacarnya, dia bertengkar sama pacarnya, dia dihadang sama dua preman dan motornya langsung diambil sama preman itu, ternyata preman itu suruhan pacarnya, maklum dia patungan waktu beli motor sama pacarnya, bukan hanya itu lagi, kosnya juga di ambil sama pacarnya, baju-baju teman saya di bakar sama pacarnya.... "wah sadis benar neh perempuan..." lalu kunci kosnya di ganti, makanya teman saya tidak bisa masuk ke kosnya, maklum teman saya hidup seorang diri di Makassar, latar belakang keluarganya, dia itu anak Broken Home.
Singkat cerita saya bertanya sama Ivan teman saya, "Kamu sadar tidak berjalah puluhan kilometer kesini?...." dia menjawab "saya tidak sadar, saya sudah tidak tahu apa-apa".... untuk sementara dia menginap di rumah teman saya dalam beberapa hari. sampai semua selesai dan mencari jalan keluarnya.
Bagi saya tolong menolong antar sesama adalah mencerminkan kita sebagai rakyat Indonesia yang senang bergotong royong dan saling tolong menolong, negara kita pasti bisa maju kalau rakyatnya saling tolong-menolong, jangan siku kanan siku kiri antar sesama, apalagi dalam memperebutkan kursi atau jabatan. Bagi saya jabatan itu adalah amanah yang di berikan dari rakyat dan harus di pertanggung jawabkan di dunia dan di akhirat, jangan pernah menduduki sebuah jabatan kalau Anda adalah termasuk orang yang tidak mempunyai sifat tanggung jawab, negara akan hancur kalau yang memegang jabatan adalah orang yang sama sekali tidak memilki sifat tanggung jawab dan tolong menolong.
Saya sangat berterima kasih kepada Orang Tua saya, yang telah mendidik saya sampai seperti ini, kan kuingat semua jasa-jasamu dan akan kubuktikan kalau saya bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama, bangsa dan tanah air. Dan semoga Orang Tua saya selalu dalam lindungan Allah SWT, semoga semua pengabdianmu pada negara untuk mencerdaskan Anak Bangsa selalu mendapatkan amal ibadah yang Insya Allah bisa membantuMu di kemudian hari. Dan semoga Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa di perhatikan kehidupannya oleh pemerintah. Semoga lewat tulisan ini menjadikan inspirasi bagi kita semua supaya kita tetap menjadi Anak Bangsa yang selalu rendah hati, gotong- royong, saling tolong-menolong dan bertanggung jawab.
salam saya
Amry,
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI