Mohon tunggu...
kholid amrullah
kholid amrullah Mohon Tunggu... Sales - sales fatih aqiqah

menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Tinta Berlumur Darah

27 Maret 2015   18:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:54 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerap kali mengeja catatan

Yang merangkak di tembok-tembok kusam

Sebagian serupa teks khotbah

Yang disajikan dengan rasa pedas

O… barangkali dia baru belajar meracik bumbu

Di lapak sebelah, kalimat-kalimat bersikutan

Ditulis dengan tinta berlumur darah

Tak pernah terima dengan perbedaan

Selain mengumbar benci  tak ada lagi yang menghiasi

Semenit kemudian muncul lapak baru

ini lebih ngeri lagi

Karena mengaitkan dengan kitab suci

Padahal tulisannya lahir karena benci

Malang , 25 Maret 2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun