Mohon tunggu...
amrullah ali moebin
amrullah ali moebin Mohon Tunggu... -

semua proses hidup dinikmati dengan perjuangan,.,.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Surat untuk Kapolda DIY

4 Mei 2016   14:41 Diperbarui: 4 Mei 2016   14:46 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Dear Pak Kapolda DIY.
Pak kapolda sudah makan siang? Pasti sudahlah dengan makan siang yang berkecukupan. Bukan seperti kawan kami yang ada di sekretariat AJI Jogjakarta. Sepertinya, kawan kami makan siangnya kurang nyaman. Karena, dalam awasan anak buah bapak.
Jangan lupa makan buahnya usai makan siang ya pak. Sebagai pencuci mulut. Buahnya jangan dibuat untuk "cuci tangan" lho pak. Nanti, malah mirip anak buah bapak semalam yang membubarkan acara nonton film dan diskusi. Setelah berdebat lalu pergi. Anak buah bapak telah cuci tangan (lepas tanggung jawab).
Sebelum meninggalkan lokasi anak buah bapak juga bilang:
"Pak kapolda minta acara ini di bubarkan," teriak anak buah bapak dihadapan tamu undangan malam itu.
Jadi begini pak kapolda, saya menulis surat ini pada bapak karena semalam saya melihat tayang video anak buah bapak yang meminta acara nonton film Pulau Buru Tanah Air Beta di sekretariat AJI Jogjakarta Selasa (3/5/2016) malam untuk dibubarkan. Acara itu dalam rangka hari kebebasan pers internasional.
Gaya bicara anak buah bapak kasar sekali. Seolah kawan-kawan saya punya salah besar. Padahal, kata kawan saya, bapak sudah diberi surat undangan. Tapi bapak nggak datang. Justru barisan ormas dan anak buah bapak yang datang.
Acara yang baru dimulai itu akhirnya bubar. Para undanganpun pulang. Konon, dengan dalih ada ormas yang tidak setuju itu sebagai landasan pembubaran.
Lo ya, lha dibeberapa tempat cafe remang-remang dan lokalisasi kok nggak bapak bubarkan toh pak? Padahal, ada ormas yang tidak setuju.
Setelah acara pembubaran itu ada masalah baru yang muncul. Warga yang sebelumnya sudah baik dengan kawan kami mulai ada yang memberi bisikan agar menolak kegiatan tersebut. Kawan kami ini salah apa kok sampai diadu domba dengan warga tempat mereka tinggal.
Ealah pak. Sak jane bapak ini ada apa dengan kawan-kawan saya. Seminggu yang lalu juga ada pembubaran nonton film itu, saat digelar mahasiswa. Padahal itu untuk kepentingan pembelajaran.

Pak kapolda yang mbois, apa bapak belum pernah lihat film pulau buru? Saya tidak akan membahas soal isi film dalam tulisan ini. Nanti akan berdebat panjang dengan bapak. Apalagi bapak juga masih banyak tugas. Tapi, coba lebih baik bapak lihat dulu sebentar filmnya.
Nah, setelah itu bapak lihat sinetron ditelevisi yang tayangnya hampir setiap hari. Atau film-film Pulau Hantu. Kalau bapak sudah lihat silahkan dibandingkan. Mana film yang baik dan tidak. Atau mana film yang merusak moral mana yang tidak.
Nanti kalau ada waktu senggang kita ngopi bersama sambil diskusi film yang sudah bapak lihat. Ngopinya, di Blandongan ya pak.
Terima kasih sudah membaca tulisan saya pak kapolda. Kalau tidak sempatpun tak masalah. Toh saya nulis ini biar semua tahu. Kawan-kawan saya hanya ingin nonton film. Bukan, mau korupsi atau rapat untuk menjadi beking perusahaan tambang.
Oh iya, saya lupa. Perkenalkan saya Aam pengurus AJI Bojonegoro.
Salam.
Bojonegoro, 4 Mei 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun