Bahasa yang terdapat dalam masyarakat sangat berkembang pesat baik berupa sebuah singkatan maupun gaya bahasa itu sendiri, bahasa sendiri masuk ke dalam kajian sosiolinguistik dipandang sebagai sebuah alat bersosialisasi dalam berkomunikasi. Bahasa merupakan sebuah sistem lambang yang bunyi dan dipakai oleh anggota masyarakat untuk saling berinteraksi antara satu sama lainnya, seperti yang kita lakukan dengan kondisi apapun di lingkungan masyarakat.
Bahasa sendiri merupakan sebuah kajian sosiolinguistik yang dipandang sebagai tingkah laku sosial dalam berkomunikasi. Bahasa juga merupakan sistem lambang yang arbiter dan dipakai oleh anggota masyarakat luar untuk saling berinteraksi.
Pernahkah kalian berpikir tentang bahasa yang cocok untuk digunakan sebagai sarana berkomunikasi dengan orang lain. Atau pernahkah kalian bertanya pada diri sendiri apakah bahasa yang saya gunakan sudah sesuai, saya harus memakai bahasa formal atau informal. Tulisan kali ini akan membahas tentang ragam bahasa atau yang lebih dikenal dengan istilah variasi bahasa berdasarkan gaya bahasa atau tingkat keformalannya.
Dengan berkembangnya era digital di Indonesia ini mempengaruhi banyak munculnya aplikasi kirim pesan seperti whatsapp dan lain - lain. Chatting atau kirim pesan sendiri merupakan sebuah media komunikasi dan bersosialisasi lewat teks, suara bahkan gambar melalui media internet, hanya saja hal ini dipisahkan oleh tempat.
Hal formal atau tidaknya bisa kita lihat dengan seberapa dekat kalian dengan lawan bicara kalian, karena hal ini mempengaruhi juga terhadap gaya bahasa yang dipakai. Secara garis besar, gaya bahasa sendiri terbagi menjadi empat macam yang masing-masing memiliki fungsinya sendiri. Empat macam-macam gaya bahasa yaitu yang pertama gaya bahasa perbandingan, kedua gaya bahasa pertentangan, ketiga gaya bahasa sindiran, dan yang keempat gaya bahasa penegasan.
Sebagi contoh tentang gaya bahasa formal dan tidak formal, yang sering kita gunakan sehari - hari yaitu seperti ini untuk kalimat formalnya, saya ingin mengajak sepupu untuk mencoba makan di rumah makan baru saya. Contoh kalimat tidak formalnya yaitu saya mau ngajak Andi sepupu makan di rumah makan baru saya.
Penggunaan gaya bahasa ini bertujuan untuk memudahkan berkomunikasi di tengah kesibukan dan banyaknya tugas kuliah, serta menambah keakraban sesama sehingga menambah semangat dalam berkumpul. Hasil penemuan jargon ini, setidaknya dapat memperkaya kosakata baru dan memberikan warna tersendiri dalam perkembangan variasi bahasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H