Mohon tunggu...
Amrullah Amru
Amrullah Amru Mohon Tunggu... -

Akh..bagiku yg penting lega bisa bersuara....\r\n

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mahasiswa dan SPPD

6 Agustus 2011   02:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:03 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Selamat siang pak, kami dari konsorsium himpunan mahasiswa Indonesia dan pergerakan mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Senat Mahaisiswa Universitas Lembayung Jingga. Ingin tukar pandangan mengenai beberapa kebijakan pembangunan yang selama ini tidak adil dan proyek-proyek yang tidak tepat sasaran. Kami minta kejelasan mengenai semua ini. Pemerintah jangan hanya tahu bahwa itu sudah direalisasikan, tetapi hasilnya menyimpang bahkan banyak proyek yang tidak tepat sasaran! Dagelan apa lagi yang dipertontonkan pemerintah...rakyat sudah marah pak? Rakyat mau demo dan membakar kantor Pemda dan Dewan kalau proyek ini tidak ditinjau ulang dan kebijakan mengenai pemekaran tidak transparan!” Para mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organ kritis ini terlihat sangar dan beringas. Rupanya bapak Wabup mengerti betul apa maunya mereka. Kemudian Wabup menjawab dengan santai. “baik kami akan tindaklanjuti aspirasi adik-adik mahasiswa, tapi jangan bikin rusuh dan demo-demo lagi. Apa yang kalian minta, saya akan kasih dan saya akan jadi jaminannya”. Kebetulan sekarang ada program advokasi yang melibatkan unsur-unsur mahasiswa, saya ingin adik-adik terlibat di dalamnya, ya hitung-hitung uang pulsa dan rokok-lah..silahkan aja dipikir”. Kata Wabup.

Lama mereka saling lirik kiri kanan, tiba-tiba si Boy pimpinan konsorsium mahasiswa menjawab. “baik pak, kalau begitu, kami akan terima tawaran Bapak, kami akan pertimbangkan ulang untuk turun jalan. Yang penting pemerintah betul-betul menepati janji dan dalam program advokasi itu kami semua dilibatkan. Dan satu lagi pak, kami juga minta bapak untuk bantu ke acara kongres teman-teman. Karena kas organisasi lagi kosong pak, maklum mahasiswa?” Kata si Boy dengan nada sedikit malu. Wapub menjawab, “maaf dik kalau sekarang kas daerah lagi kosong, semua dana sudah ada posnya. Apa gak bisa kalian pinjam dulu, nanti biar pemda yang ganti?. Tapi pak, kongres tinggal 2 hari lagi, kira-kira SPPD bisa di bagi gak pak? Cetus Ryan, salah seorang mahasiswa. “akh...itu gampang dan bukan perkara sulit” sahut Wabup yang baik hati ini. Kemudian dia minta tolong sama asisten pribadinya, “Reza tolong minta SPPD saya di bagian keuangan, dan kasih ke adik-adik mahasiswa ini, biar mereka cepat berangkat!” kata Wabup dengan nada agak sedikit kesal dengan tingkah mahasiswa yang sedikit-dikit demo, tapi ujung-ujungnya juga duit alias uang alias pulus.

Setelah rombongan mahasiswa keluar ruangan terdengar suara keras yang jatuh dari meja pak Wabup, rupanya asbak dibanting sampai pecah, Wabup kesal karena SPPD-nya untuk bulan depan habis diembat oleh pengusung idealisme penjajak pragmatisme, apalagi SPPD itu akan disisihkan untuk berlibur nonton Sea Games di Ibukota. Mendengar itu, beberapa mahasiswa tertawa terbahak-bahak sambil nyengir: “emang loh aja yang pengen makan uang rakyat, kami tidak boleh apa?! Sekali-kali bagi dong, jangan makan sendiri. Rezki harus dibagi, biar dosanya juga terbagi!”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun