Mohon tunggu...
finlandmyaim
finlandmyaim Mohon Tunggu... profesional -

A mom || A lecturer

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Perhatian dan Pengertian Suami

24 Maret 2015   18:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:06 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhatian dan pengertian. Dua kata yang diharapkan istri. Walaupun suami tidak menafkahinya dengan layak, tetapi rasa cinta, perhatian, dan pengertian selalu berlimpah diberikan suami, tentu saja tidak akan ada pertengkaran -pertengkaran yang berujung dengan ketidaknyamanan.

Ketika Reina (sahabat saya) mual-mual di pagi hari sehabis buang sampah di penampungan sampah seberang rumah, dia meminta uang untuk dibelikan testpack kepada suaminya. Tapi suami tidak mau memberi uang. Tidak ada uang, katanya. Disini masih bisa dimakluminya. Mungkin karena sebulan yang lalu dia membeli testpack dengan harga tigapuluhan ribu. Dan waktu itu Reina tidak tahu, kalau ada testpack yang harganya tujuhribuan.

Ketika usia kehamilan satu dua bulan, suaminya mengatakan, "percuma  punya istri, kalau masih nyuci sendiri." Allah, Reina menangis saat itu juga. Itulah. Suami tidak akan pernah mengerti sakitnya mual muntah ibu hamil. Karena dia tidak pernah merasakannya. Suami saat itu meminta maaf dan mengatakan hanya bercanda. Tapi, sampai sekarang, itu masih saja terkenang dipikirannya.

Tinggal dirumah mertua, perasaan mertua benar-benar harus dijaga. Begitu juga kehamilannya. Disaat dia harus menyuci pakaiannya, suami, dan mertua, dia harus menjaga kandungannya agar tidak keguguran. Reina minta pemakluman suaminya untuk tidak menyuci baju di trisemester pertama kehamilannya, dan suaminya malah mengatakan bahwa dia lebay. Allah. Hanya Engkaulah yang maha Mengetahui betapa sakitnya hati Reina.

Kecanduan smartphone. Ya, walaupun Reina juga candu, tapi tak secandu suaminya. Alhasil, ketika Reina minta tolong dan harus cepat pengerjaannya, suaminya malah sibuk dengan hpnya. Kesal.

Hobi tidur. Minta tolong mengawasi anak yang masih dibawah satu tahun pun ditinggal tidur. Dimintai tolong belikan obat anak yang demam tinggi pun, masih sanggup bilang "nanti" dan kemudian tidur lagi.

Aduhai, wahai para suami, berilah pengertian dan perhatian terhadap istrimu. Jangan sampai dia meragukan cintamu, karena sikapmu selalu menunjukkan kalau kau tak mencintainya.

Dia bukan pembantu dan baby sitter anakmu, dia istrimu.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun