kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan salah satu program Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) dengan program bernama Pengabdian Masyarakat oleh mahasiswa (PMM) Bhaktiku negeri. Agenda kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini merupakan agenda wajib yang dilakukan oleh semua mahasiswa aktif di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu program kerja dari kelompok 87 gelombang 8 yang diselenggarakan pada hari Senin, 12 Agustus 2024 di Desa Oro-oro Ombo, Kec.Batu, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Dan pada hari Jum'at 25 Juli 2024 di SDIT Ibnu Hajar Kota Batu.  Kelompok 87 terdiri dari 5 orang, yang terdiri dari: Devy Putri Susilo Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Ghalih Jasir Huwaidi dan Rahmania Runita Prodi Teknik Industri, Amr Mar’iy Pikoli dan Fajar Adi Nugraha Prodi Sosiologi. Selama melakukan PMM, kelompok 86 dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Isnani Dzuhrina, M,adv.
Adapun latar belakang kami melakukan sosialisasi pemilahan sampah yakni sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling kompleks dihadapi oleh masyarakat modern maupun tradisional di era sekarang. Dengan demikian, penting untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam memilah sampah. Sosialisasi pemilahan sampah bukan hanya sekadar kegiatan edukatif, tetapi juga merupakan langkah awal yang strategis untuk mengurangi dampak negatif dari sampah dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar.
Tujuan dari dilaksanakannya Sosialisasi Pemilahan Sampah ini yaitu:
- Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Sosialisasi pemilahan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilah sampah sebelum dibuang. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami bahwa pemilahan sampah bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama.
- Mengurangi Sampah yang Tidak Dapat Daur Ulang: Sampah yang tidak dapat didaur ulang seperti sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Sosialisasi ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah B3 yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
- Meningkatkan Kesehatan Masyarakat: Sampah yang tidak terpilah dapat menyebabkan penyebaran penyakit. Sosialisasi pemilahan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengurangi penyebaran penyakit melalui sampah.
- Mengurangi Biaya Pengelolaan Sampah: Dengan memilah sampah, masyarakat dapat mengurangi biaya pengelolaan sampah karena hanya sampah yang dapat didaur ulang yang dibuang ke tempat pembuangan akhir.
- Menanamkan sikap peduli lingkungan pada anak sejak dini. Â
Adapun Jenis sampah yang perlu dibedakan yakni:
- Sampah Organik: Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia. Contoh sampah organik adalah nasi, kulit buah, buah dan sayuran busuk, ampas teh/kopi, bangkai hewan, dan kotoran hewan/manusia.
- Sampah Anorganik: Sampah anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Contoh sampah anorganik adalah plastik, botol/kaleng minuman, kabel, barang elektronik, dan lain-lain.
- Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun): Sampah B3 merupakan sampah yang berbahaya dan beracun bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Contoh sampah B3 adalah baterai, cat, dan bahan kimia lainnya.
- Sampah Residu: adalah jenis sampah yang sulit untuk didaur ulang, baik karena sulitnya proses dalam mendaur ulang, maupun karena sampah tersebut telah terkontaminasi, dan kemungkinan besar akan berakhir di TPA.
Adapun Strategi dalam pemilahan sampah yang disampaikan dalam sosialisasi yaitu dengan menerapkan metode 3R (Reuse, Reduce, Recycle): Metode 3R merupakan cara efektif untuk mengelola sampah. Warga dapat mengelola sampah dengan menggunakan metode 3R yaitu reuse (menggunakan kembali), reduce (mengurangi), dan recycle (menggunakan kembali).
Harapan kami dengan dilakukanya sosialisasi pemilahan sampah ini dapat menambah wawasan dan kesadaran masyarakat terkait pentingnya menjaga kelestarian lingkungan serta dapat menumbuhkan sikap peduli lingkungan pada anak sejak dini dan masyarakat dapat memilah sampah dengan benar agar terciptanya lingkungan yang lebih baik dan lebih sehat kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H