Mohon tunggu...
Amri Dwi Putra Siagian
Amri Dwi Putra Siagian Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Magister Pariwisata STP Trisakti

Mahasiswa Program Studi S2 Pariwisata Trisakti - UMKMpreneur - Gastronomique Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Apa Itu Karir Kontinuum

27 Juni 2022   11:30 Diperbarui: 27 Juni 2022   11:50 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hi kompasiana,

Karir tidak seperti tangga yang hanya naik dan turun. Karena kenaikan akan mencapai batas dan apabila sudah mencapai titik penurunan akan turun dengan sendirinya, kontrak kerja dapat berakhir, usia dapat diambil sebagai dasar untuk pensiun perusahaan.

Menurut saya, karir sebenarnya lebih tepat jika dilihat sebagai Kontinuum tanpa akhir karena selama kita bekerja dan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain, karir lebih dari sekedar pekerjaan yang dibayar. 

Gaji atau tangga untuk didaki. Tentu saja, hasil dari karir adalah kehidupan yang berkualitas karena memiliki nilai ekonomi adalah efek sampingnya, jadi jika pekerjaan kita dibalas dengan kompensasi yang lebih tinggi itu adalah efek yang ditimbulkan, bukan akhir dari tujuan terakhirnya.

jadi jika pekerjaan kita tidak lagi berguna bagi pemangku kepentingan kita, pelanggan kita, majikan kita, untuk alasan apapun kecuali untuk mengatakan kita harus melihat terus. Arah kair ini akan berkembang atau tidak. Yang terpenting jangan berjalan di tempat, itulah yag disebut dengan MAGER bukan sebuah KONTINUUM. 

Ya, jadi seandainya karir kita bermakna hasilkanlah karya yang optimal, bermanfaatlah bagi para stakeholders yang masih membutuhkan karya kita, dan jadikan kualitas hidup kita sesuai dengan definisi yang kita inginkan sebelumnya, maka itulah kontinuum karir kita. Unik mungkin namun sungguh sangat Relatif dan tidak dapat membandingkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun