Hi kompasiana,
Karir tidak seperti tangga yang hanya naik dan turun. Karena kenaikan akan mencapai batas dan apabila sudah mencapai titik penurunan akan turun dengan sendirinya, kontrak kerja dapat berakhir, usia dapat diambil sebagai dasar untuk pensiun perusahaan.
Menurut saya, karir sebenarnya lebih tepat jika dilihat sebagai Kontinuum tanpa akhir karena selama kita bekerja dan bermanfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain, karir lebih dari sekedar pekerjaan yang dibayar.Â
Gaji atau tangga untuk didaki. Tentu saja, hasil dari karir adalah kehidupan yang berkualitas karena memiliki nilai ekonomi adalah efek sampingnya, jadi jika pekerjaan kita dibalas dengan kompensasi yang lebih tinggi itu adalah efek yang ditimbulkan, bukan akhir dari tujuan terakhirnya.
jadi jika pekerjaan kita tidak lagi berguna bagi pemangku kepentingan kita, pelanggan kita, majikan kita, untuk alasan apapun kecuali untuk mengatakan kita harus melihat terus. Arah kair ini akan berkembang atau tidak. Yang terpenting jangan berjalan di tempat, itulah yag disebut dengan MAGER bukan sebuah KONTINUUM.Â
Ya, jadi seandainya karir kita bermakna hasilkanlah karya yang optimal, bermanfaatlah bagi para stakeholders yang masih membutuhkan karya kita, dan jadikan kualitas hidup kita sesuai dengan definisi yang kita inginkan sebelumnya, maka itulah kontinuum karir kita. Unik mungkin namun sungguh sangat Relatif dan tidak dapat membandingkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H