Hi Kompasiana...
WARTEG alias "Warung Tegal" adalah merk warung nasi yang paling populer di Indonesia. Pasarnya besar, setiap orang yang butuh makan dan minum, bukan hanya dari kalangan masyarakat menengah ke bawah tetapi kalangan ataspun banyak yang makan di warteg.Â
Seperti halnya restoran-restoran Fine Dining ataupun Cepat saji yang memiliki nama terkenal, pelayanan warteg juga sudah banyak yang menyediakan layanan 24 jam demi untuk menacari profitabilitas serta  melayani masyarakat yang ingin makan di malam hari.
Masuk ke akses dunia Virtual metaversa dengan VR atau lewat laptop ataupun juga handphone / tablet kita lalu memesan makanan sederhana seperti Nasi rames, Telur balado, Tempe oreg, juga Soto ayam yang ditambah kerupuk dan sambal mungkin hal ini tak terpikirkan oleh kita sebelumnya.Â
Metaverse ini memungkinkan terjadinya aktivitas ekonomi yang bisa memberikan dampak tak hanya ke dunia virtual tapi juga perkembangan sosial dan budaya.
Mengutip pernyataan dari MENPAREKRAF, Sandiaga Uno di ajang Asia Tech Singapore "Indonesia memiliki potensi luar biasa dan ini jadi peluang usaha kita untuk bisa meningkatkan aktivitas pembiayaan dan usaha sehingga bisa membuka lapangan kerja baru dan salah satunya di space metaverse ini"
Berkembangnya ekosistem digital akan mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi khususnya di era internet generasi ke-3 ini.
Mencontoh dari raksasa makanan cepat saji McDonalds yang diaporkan telah terjun ke dunia digital metaverse, McDonalds baru-baru ini mengajukan paten terkait layanan virtual, produk, hingga seluruh restoran dan kafe untuk metaverse.Â
Yang artinya para pengguna restoran virtual McDonalds di metaverse akan memesan makanan melalui counter pelayanan virtual layaknya kita berkunjung lalu makanan pun akan dikirimkan langsung ke rumah mereka.Â
Suatu hal yang kita pesan melalui teknologi dan kontak virtual akan sampai ke hadapan kita dalam bentuk nyata.Â
