Mohon tunggu...
Amri Pradana
Amri Pradana Mohon Tunggu... -

CIVIC AND LAW

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kampanye yang Berlebihan

29 Maret 2014   19:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:19 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KAMPANYE YANG BERLEBIHAN

Menjelang pemilu yang akan berlangsung pada 9 April 2014 mendatang. Banyak masyarakat yang mengikuti kampanye sebagai bentuk partisipasi masyarakat guna mendukung caleg yang didukungnya. Mereka yang mengikuti kampanye disebut simpatisan. Simpatisan berangkat dengan bersama-sama simpatisan lain dengan memakai kendaraan yang berbunyi berisik serta menggunakan baju partai yang didukungnya, apakah mereka para simpatisan berangkat dengan ikhlas dan tulus untuk partainya, atau dia hanya ikut-ikutan yang lainya dan hanya ingin mendapatkan uang panas dari si caleg atau sering disebut uang bensin, itu sangat mengkhawatirkan jika hanya untuk mendapat uang dari caleg, karena uang dari si caleg tidak sepadan dengan apa yang akan menjadi resiko bagi simpatisan, semisal terjadi sebuah kerusakan pada kendaraan, terjadi kecelakaan dalam berkampanye dan bahkan kematian, apakah caleg mau bertanggung jawab atas semua itu.

Dari aspek tata tertib lalu lintas yang dilihat disekitar perilaku kampanye tidak menghiraukan rambu-rambu lalu lintas, itu sangat merugikan pengendara lain, kemacetan yang panjang dan juga bisa membahayakan orang lain.Polisi seharusnya harus bisa mengatur para pelaku kampanye supaya tertib berlalu lintas serta menegakan keadilan bahwa polisi tidak pandang siapa-siapa dalm melakukan kerjanya, contohnya dalam tilang menilang, mengapa para simpatisan tidak ditegur padahal banyak yang tidak memakai helm, kendaraan berisik, dan tidak tertib berlalu lintas. Sedangkan orang yang tidak bersalah malah kena tegur atas penuduhan melanggar tata tertib lalu lintas. Maka dari itu agar terciptanya kenyamanan bersama antar pengguna jalan ,serta menegakan keadilan,polisi harus tegas dan tidak pandang siapa-siapa dalam melakukan kerjanya.

Kampanye memang bentuk partisipasi, akan tetapi jika kambanye berlebihan akan meresahkan masyarakat. Banyak para simpatisan yang meninggal karena ikut dalam kampanye, banyak yang minum-minuman keras dan saling senggol sehingga terjadi pembunuhan, dan ada juga yang saling tawuran antar simpatisan dari caleg lainya. Apakah tidak lebih baiknya jika kampanye itu dilakukan dengan cara yang lebih berguna bagi masyarakat yaitu sebagai contoh dengan cara cek kesehatan gratis dan sosialisasi tanpa adanya politik uang agar terciptanya kebaikan bersama dan tidak ada masyarakat yang resah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun