Mohon tunggu...
amrin zulkarnain
amrin zulkarnain Mohon Tunggu... wiraswasta -

Just ordinary kanaq sasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Simbol Islam dan Penggunaannya

3 Agustus 2014   03:46 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:34 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1406987234835098399

Dalam sejarah Islam, ada beberapa macam bendera. Di antaranya ada yang dinamakan liwa’ dan ada juga yang dinamakan rayah. Beberapa ulama membedakan antara keduanya.

Liwa’ adalah bendera yang dipasang di ujung tombak, tidak selalu dikibarkan, hanya dikibarkan dalam kondisi penting saja, dan berfungsi untuk menunjukkan posisi panglima perang.

Adapun rayah adalah bendera yang diberikan kepada pasukan, dipasang di ujung tombak dan selalu dikibarkan. Sebuah pasukan bisa mempunyai beberapa rayah.

Dalam sebuah hadits, Al-Barra’ bin ‘Azib RA ditanya tentang rupa bendera rayah di zaman Rasulullah SAW, beliau menjawab, “Warnanya hitam, bentuknya persegi, dan terbuat dari kain.” (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi)

Ibnu Abbas RA mengatakan, “Bendera rayah di zaman Rasulullah SAW berwarna hitam, sedangkan bendera liwa’-nya putih. Tertulis di dalamnya kalimat La Ilaha illa Allah, Muhammad Rasulullah.” (HR. Abu Syaikh, Akhlaqun Nabi SAW).

Ada juga ulama yang mengatakan tidak ada beda antara rayah dan liwa’. Misalnya adalah Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani. Beliau mengatakan bahwa keduanya adalah sama. Keduanya dibuat untuk menunjukkan posisi panglima perang tertinggi, pemimpin pasukan, atau lainnya. Liwa’ di zaman Rasulullah SAW ada yang berwarna hitam, putih, dan coklat debu. Sedangkan rayah-nya berwarna hitam dan kuning.

[caption id="attachment_350664" align="alignnone" width="640" caption="Varian Bendera Islam"][/caption]

Stempel Rasulullah SAW

Di samping bendera, Nabi Muhammad SAW juga dikenal memiliki sebuah stempel yang sering digunakan dalam surat menyurat. Stempel tersebut bertuliskan “Allah”, “Rasul”, dan “Muhammad”. Beberapa kalangan membaca tulisan pada stempel tersebut dari bawah ke atas menjadi, “Muhammad Rasul Allah”.

Peninggalan dari stempel tersebut disimpan di Istana Topkapi, Turki, oleh Kesultanan Ottoman. Bentuk dari stempel tersebut dapat dilihat dari beberapa replika surat yang pernah dibuat oleh Rasulullah, di antara pada surat Rasulullah SAW yang ditujukan untuk Negus Raja Ethopia dan untuk Al-Muqauqis salah seorang penguasa di Mesir.

Penggunaan Bendera Islam dan Stempel Rasulullah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun