kampung bandan adalah kampung yang berada di pinggir rel, kampung ini sudah berdiri cukup lama, sudah hampir 25 tahun kampung ini berdiri.
bapak ramusin selaku narasumber pada saat di kmpung bandan, beliau penduduk asli disana sejak kampung bandan belum ada listrik.
dulu saat belum terbangunnya kampung bandan, belum ada listrik dan hanya ada 1 atau 2 rumah saja, banyaknya masyarakat yang dateng dari luar kota maupun dalam kota datang ke kampung tersebut, pada zaman dulu jika ada tanah kosong masyarakat siapapun bisa menepati tanah tersebut.Â
pada zaman dahulu juga di kampung bandan belum 2 rel kereta seperti sekarang. masyarakat dahulu berani menepati tanah tersebut karena mereka berfikir dari pada tidur di kolong jembatan atau di jalan mereka akhirnya  mengumpulkan kayu dan membangun rumah tersebut dan lama kelamaan makin banyak permukiman di kampung bandan. penduduk kampung bandan tidak hanya warga jakarta tapi banyak sekali dari luar pulau jawa maupun warga pulau jawa.
pada zaman dulu warga pemukiman yang dekat dengan stasiun kampung bandan di gusur secara kekeluargaan, dan dibantu diberikan dana sebesar Rp.500.000 dari pemerintah, karena di gusur sebagian warga yang di gusur pindah ketempat yang di sebut kampung bandan tersebut.
ada juga namanya kampung baru disana yang sudah berdiri selama 12 tahun sedangkan kampung bandan sudah berdiri 25 tahun .
dan bagi warga sana yang memiliki ktp dki jakatra akan mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa blt, bansos jika tidak memiliki ktp tidak mendapatkan bantuan. mata pencaharian kampung bandan bermacam macam, ada yang menjadi tukang ojek, pemulung, supi bajai dan lain lainnya.
akses dari sekolah kampung bandan juga tidak terlalu jauh, bapak ramusin juga punya tempat belajar yaitu taman kanak kanak (TK). pak ramusin menyediakan Tk dan para pengajarnya dari luar wilayah tk tersebut.
AR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H