Lelaki itu membacanya pelan kemudian menghela nafas panjang.
Keesokan harinya, publik tersentak atas meninggalnya seorang boss besar yang ditembak keningnya dari jarak jauh.
Sementara lelaki itu, sang penembak jitu menatap langit dari rooftop sebuah gedung.
Senapan tembaknya disandang dipundak dan bergegas bersiap pergi.
Sebelum meninggalkan tempat, lelaki itu menatap langit kembali dan berdiri mematung.
"Untuk tugas kali ini," gumamnya, "aku harus melibatkan hatiku. Boss besar memilih sasaran yang salah, dia adalah ayahku sendiri. Dan kali ini, aku harus memastikan boss besar itu tidak akan salah lagi, selamanya"
Angin berdesir pelan dan sejuk menerpa tubuh..
Lelaki itu beranjak pergi seraya bersiul pelan.
Hidup buatnya kali ini adalah tentang bagaimana harus memilih jalan terbaik untuk masa depan, tentu dengan sasaran yang tepat.
Clear and clean..
Sesederhana itu..Â