Mohon tunggu...
Amril Taufik Gobel
Amril Taufik Gobel Mohon Tunggu... Insinyur - Smiling Blogger, Restless Father, Lovely Husband and George Clooney wannabe :) See my Blog: http://daengbattala.com

Amril Taufik Gobel lahir di Makassar, 9 April 1970 dan lulusan Fakultas Teknik Jurusan Mesin UNHAS Angkatan 1989. Saat mahasiswa, pernah menjabat sebagai Redaktur Pelaksana Penerbitan Kampus Identitas (1992-1993) dan pendiri sekaligus Pemimpin Redaksi Surat Kabar Mahasiswa Fakultas Teknik UNHAS "Channel 9" (1991-1992). Seusai diwisuda tahun 1994, ia merantau ke Jakarta. Saat ini bekerja sebagai Direktur Eksekutif PT KPM Oil & Gas, Jakarta dan berdomisili di Cikarang. Ayah 2 anak ini juga mengelola blog pribadinya di www.daengbattala.com (pernah memenangkan blog favorit kategori Bahasa Indonesia dalam Lomba Blog International yang diadakan oleh The Bobs pada tahun 2010) serta menjabat sebagai Vice President Asean Blogger Chapter Indonesia sejak 2011. Telah menghasilkan 3 buku dari aktifitasnya ngeblog dan 2 diantaranya diterbitkan secara self publishing lewat www.nulisbuku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Flash Fiction: Penembak Jitu

6 Februari 2022   20:09 Diperbarui: 6 Februari 2022   20:11 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penembak Jitu (sumber: Pixabay)

Lelaki itu membacanya pelan kemudian menghela nafas panjang.

Keesokan harinya, publik tersentak atas meninggalnya seorang boss besar yang ditembak keningnya dari jarak jauh.

Sementara lelaki itu, sang penembak jitu menatap langit dari rooftop sebuah gedung.

Senapan tembaknya disandang dipundak dan bergegas bersiap pergi.

Sebelum meninggalkan tempat, lelaki itu menatap langit kembali dan berdiri mematung.

"Untuk tugas kali ini," gumamnya, "aku harus melibatkan hatiku. Boss besar memilih sasaran yang salah, dia adalah ayahku sendiri. Dan kali ini, aku harus memastikan boss besar itu tidak akan salah lagi, selamanya"

Angin berdesir pelan dan sejuk menerpa tubuh..

Lelaki itu beranjak pergi seraya bersiul pelan.

Hidup buatnya kali ini adalah tentang bagaimana harus memilih jalan terbaik untuk masa depan, tentu dengan sasaran yang tepat.

Clear and clean..

Sesederhana itu.. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun