Istriku uring-uringan dan mendadak membenciku dua hari terakhir ini.
"Aku benci tahi lalatmu. Tahi lalat Rano Karnomu itu!" cetusnya kesal.
"Pokoknya, jangan dekat-dekat! Aku benciii! Benciii! Pergi sanaa!", serunya lagi, lebih galak.
Aku terhenyak. Apa-apaan ini?
Bukankah karena tahi lalat yang--mirip tahi lalat artis film si Doel, Rano Karno-- itu yang pertama kali membuatnya terpikat kepadaku?
Aku ingat saat pertama kali bertemu dengannya, dia mengaku Rano Karno adalah artis idola dan favoritnya.
"Tahi lalat yang ada di dagu sebelah kiri itu membuatnya makin tampan dan mempesona, seperti kamu ini," katanya sewaktu kami pertama kali pacaran sembari mencubit gemas daguku.
Akupun tersanjung.
Konon kabarnya, memang saat ibu mengandungku, sudah mengidam memiliki anak yang tampan dan tentu saja, mirip Rano Karno, artis idola dari masa ke masa. Minimal tahi lalatnya.
Dan Alhamdulillah.. itu terwujud.