Mohon tunggu...
Amrillah Fajri
Amrillah Fajri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Belajar menulis untuk sebuah karya! Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Mercubuana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Prediksi dan Antisipasi Banjir

28 Desember 2011   06:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:39 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_159595" align="aligncenter" width="300" caption="Potensi Banjir (BMKG)"][/caption]

Masih terasa trauma siklus 5 tahunan, tahun 2002 dan 2007 yang menenggelamkan sebagian besar wilayah DKI Jakarta sehingga menyebabkan Ibu Kota lumpuh total akibat banjir. Akankah itu terulang kembali di tahun 2012 ? semoga saja tidak. Harap – harap cemas, mungkin itulah yang ada dibenak masyarakat dalam memasuki musim hujan akhir tahun 2011 dan awal tahun 2012. Sejak beberapa hari kemarin Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan dari hujan ringan sampai hujan sedang.

Prakiraan cuaca menurut Badan Meteorology, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Desember 2011 hinga Maret 2012, pembentukan masa uap air dan curah hujan meningkat dan puncak dari tingginya curah hujan diperkirakan jatuh pada bulan Januari 2012. Sehingga potensi banjir meliputi disebagian besar wilayah Jakarta barat, Jakarta pusat, Jakarta utara, Jakarta timur, dan Jakarta selatan. Yang berdampak pada lingkungan, sosial dan ekonomi.

Faktor peristiwa Alam, intensitas curah hujan tinggi merupakan salah satu penyebab terjadinya banjir. Adapun faktor dari kegiatan manusia seperti membabi butanya pembangunan di wilayah lingkungan hijau, penebangan pohon – pohon untuk peresapan, buruknya tata ruang lahan Daerah Aliran Sungai (DAS), lambatnya pembangunan darinase, serta pembuangan sampah di sungai. Maka akan sangat mungkin indonesa atau Jakarta khususnya mengalami bencana banjir setiap kali hujan turun. Untuk mengantisipasi itu semua perlunya kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat demi menciptakan suasana yang harmonis dan setidaknya dapat mengurangi sedikit bencana banjir.

Peranan pemerintah dalam mengantisipasi banjir dengan pembangunan Banjir Kanal Timur (BKT), memfasilitasi kegiatan pelabaran sungai dan kali serta pengerukan/pendalaman dari hulu ke hilir, perencanaan tata ruang dan kekola air yang baik, serta menerapkan peraturan bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Meningkatnya masalah banjir merupakan salah satu dampak negatif dari kebijakan pembangunan yang sampai saat ini lebih mementingkan aspek pertumbuhan ekonomi dan perhatian terhadap kelestarian lingkungan sangat kurang. Lalau peran aktif masyarakat dalam membantu pemerintah dengan mengadakan kegiatan kerja bakti di lingkungan sekitar, terutama dan yang paling utama adalah dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat serta perlunya Manajemen Banjir.

Dr. james Hansen – ahli iklim terkemuka nasa mengatakan “Kita telah melewati titik puncak, tetapi kita belum melewati titik tanpa harapan. Kita masih dapat berputar balik, tetapi dibutuhkan putaran yang cepat.”

Kalau bukan Kita siapa lagi yang peduli ?

Dari Kami, Oleh Kami, Untuk Khalayak

(Amrillah Fajri)

Sumber : BMKG

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun