Pendidikan bertujuan mengembangkan atau mengubah tingkah laku peserta didik. Peserta didik memiliki berbagai potensi yang siap untuk berkembang. Guru berkewajiban menyediakan lingkungan yang serasi agar aktivitas itu menuju ke arah tujuan yang diinginkan. Kemauan guru untuk mencoba menemukan, menggali dan mencari berbagai terobosan, pendekatan, metode dan sistem pembelajaran merupakan salah satu penunjang akan munculnya berbagai inovasi-inovasi baru yang mencerahkan.Dalam dunia pendidikan Inovasi adalah hal yang mutlak dilakukan karena tanpa inovasi akan terjadi kemandekan pada dunia pendidikan. Begitu pula masalah inovasi yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran. Di mana proses pembelajaran melibatkan manusia (siswa dan guru) yang memiliki karakteristik khas yaitu keinginan untuk mengembangkan diri, maju dan berprestasi.
Dalam proses pembelajaran, terdapat beberapa komponen, dua diantaranya adalah guru dan siswa. Agar proses pembelajaran berhasil, guru harus aktif diantaranya dalam hal mendorong siswa untuk aktif belajar dan memberikan pengalaman belajar yang memadai kepada siswa.Untuk mampu melakukan proses pembelajaran ini guru harus mampu menyiapkan proses pembelajarannya. Proses pembelajaran yang akan disiapkan oleh seorang guru hendaknya terlebih dahulu harus memperhatikan teori - teori yang melandasinya karena suatu profesi itu harus mempunyai landasan yang menunjang praktek.Dengan semakin meningkatnya tantangan kehidupan di masa depan, menuntut pengembangan teori dan siklus belajar secara berkesinambungan.Dengan memahami pentingnya teori belajar dengan proses pembelajaran itu sendiri bagi para pendidik khususnya akan menghasilkan output pembelajaran yang berkualitas. Menurut teori konstruktivisme, belajar bukanlah proses penstransferan ilmu semata dari seorang pendidik kepada anak didiknya. Anak didik ( siswa) akan dituntut untuk dapat menjadi seorang pemikir yang mandiri dalam kehidupan keilmuannya.
Belajar berarti melakukan proses berpikir. Belajar tidak cukup hanya sekedar tahu, menguasai ilmu dan menghafal semua teori yang dihasilkan orang lain. Dengan demikian, pembelajaran hendaknya melatih anak mengembangkan kemampuan berpikir. Anak harus dilatih untuk berpikir kritis terhadap setiap fakta yang ditemukan. Cermat dalam menemukan masalah dan kreatif dalam menggagas solusi penyelesaiannya. Di dalam kurikulum pendidikan nasional, sebuah kompetensi dapat dicapai melalui tiga indikator, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Artinya, bahwa anak belajar dengan subject supaya menjadi tahu, dapat melakukan dan menjadi perilaku yang tercermin dalam keseharian hidup.
Semua pembelajaran dengan cara tertentu akan terkait dengan otak. Belahan otak kiri mempunyai fungsi mengendalikan aktivitas-aktivitas yang mencangkup matematika, logika, analisisserta aktivitas - aktivitas yang sejenis. Sedangkan otak sebelah kanan menangani aktivitas - aktivitas yang mencangkup imajinasi, warna, musik, dan aktivitas- aktivitas lain yang sejenis.Otak selama ini masih belum banyak dibangunkan fungsi dan manfaatnya. Lalu, berbagai model pembelajaran yang menggunakan optimasi otak, baik kanan atau kiri, semakin mewarnai dunia pendidikan. Guru memilki pekerjaan yang sifatnya merubah otak karena pembelajaran merupakan perubahan biologis. Dengan belajar otak manusia terbentuk dan diperkaya. Berhasil atau tidaknya pemebelajaran dapat dilihat dari tingkah laku siswa.
Otak merupakan pengenal luar biasa dan penyimpan pola.Berpikir kreatif menuntut kita untuk melepaskan diri dari pola biasa atau dominan yang telah disimpan otak.Untuk dapat membantu anak melepaskan diri dari pola-pola dominan, diperlukan sikap positif berupa pemikiran bebas/berfantasi dan pengambilan resiko.Salah satu tantangan besar yang dihadapi guru saat ini yakni bagaimana membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir. Melangkah dari pengalaman konkret ke berpikir abstrak. Selain itu, peran orangtua sebagai pendidik yang utama dan pertama dalam kehidupan anak juga sangat penting, karena sebagian besar waktu dihabiskan di rumah bersama orangtua. Karena itu, orangtua berperan penting dalam pembentukan pribadi anak, yang pada akhirnya menentukan prestasi belajar anak selanjutnya. Anakbelajar dari lingkungansekitardenganmelihat, mendengar, membayangkan, dan merasakan semua yang terjadi di sekelilingnya. Kemudian dia akan mengingat ataumenirurangsanganyangditerima, sebelumakhirnya mengembangkanbahkanmenciptakansendirisesuatu yangbaru berdasarkanapa yangpernahdialamiolehpancainderanyayangakhirnya akanmemunculkankreativitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H