Pendidikan, kata kuncinya adalah proses sepanjang hayat (lifelong learning). Bukan hanya sekadar mengejar ijazah di bangku sekolah, namun juga sebuah perjalanan tanpa akhir untuk terus belajar dan berkembang. Sayangnya, tidak semua anak berkesempatan menikmati proses ini. Banyak di antara mereka yang putus sekolah, terputus dari jalur pendidikan formal.
Di sinilah peran pendidikan masyarakat menjadi begitu krusial. Pendidikan masyarakat bukan sekadar alternatif, melainkan sebuah kebutuhan. Ini adalah wadah bagi siapa saja, termasuk mereka yang tertinggal, untuk mengakses ilmu pengetahuan dan keterampilan. Seperti yang ditegaskan oleh Hoerniasih (2018), pendidikan yang ideal adalah proses berkelanjutan (sustainability)Â yang menyatu dalam berbagai bentuk, baik formal, non-formal, maupun informal.
Di Sulawesi Barat, misalnya, pendidikan masyarakat bisa menjadi jembatan emas bagi anak-anak putus sekolah untuk kembali meraih mimpi. Dengan program-program yang relevan dan menarik, mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang dapat memberdayakan diri dan komunitasnya.
Mengapa Pendidikan Masyarakat Penting?
- Kesempatan Kedua: Bagi anak putus sekolah, pendidikan masyarakat adalah kesempatan kedua untuk belajar dan mengembangkan potensi diri.
- Relevansi: Materi yang diajarkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat peserta didik, sehingga lebih relevan dan menarik.
- Aksesibilitas: Pendidikan masyarakat seringkali lebih mudah diakses, baik dari segi waktu maupun biaya.
- Pemberdayaan Masyarakat: Tidak hanya individu, pendidikan masyarakat juga berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih maju dan berdaya saing.
Tidak jauh beda dengan apa yang diampaikan oleh Ghaffar (1990) bahwa konsep pendidikan masyarakat menawarkan fleksibilitas yang sangat dibutuhkan di daerah dengan kondisi geografis dan sosial ekonomi yang beragam. Kurikulum yang dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan masyarakat, serta pelaksanaan yang tidak terikat oleh ruang kelas konvensional, membuat pendidikan masyarakat menjadi lebih relevan dan mudah diakses. Bayangkan, seorang nelayan bisa belajar teknik penangkapan ikan yang lebih modern tanpa harus meninggalkan aktivitas sehari-hari.
Selain itu, dengan materi pembelajaran yang dirancang berdasarkan konteks lokal, pendidikan masyarakat mampu menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Pengetahuan yang diperoleh langsung dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara nyata. Misalnya, program literasi untuk ibu rumah tangga dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola keuangan keluarga.
Yang tak kalah penting, pendidikan masyarakat mendorong partisipasi aktif masyarakat. Ketika masyarakat terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program, mereka akan merasa memiliki dan bertanggung jawab atas keberhasilannya. Hal ini akan memperkuat ikatan sosial dan mempercepat proses perubahan di masyarakat.
Pendidikan Masyarakat, Kunci Masa Depan Anak-Anak Sulawesi Barat
Masalah anak tidak sekolah (ATS) di Sulawesi Barat menjadi perhatian serius. Untuk mengatasi persoalan ini, pendidikan masyarakat menjadi salah satu solusi yang patut digalakkan. Namun, upaya ini tidak bisa berjalan sendiri. Pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait harus bersinergi dalam mewujudkan pendidikan masyarakat yang efektif.
Pertama, pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap kelembagaan yang mengurusi pendidikan masyarakat. Dengan anggaran yang memadai dan struktur yang kuat, lembaga ini dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Selain itu, kurikulum pendidikan masyarakat harus dirancang sedemikian rupa sehingga relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Proses pengembangan kurikulum juga perlu melibatkan partisipasi aktif masyarakat agar materi yang diajarkan benar-benar bermanfaat.
Kedua, kualitas pendamping pendidikan masyarakat juga menjadi faktor penting. Mereka harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menjalankan tugasnya. Pelatihan yang berkelanjutan perlu diberikan agar pendamping dapat memberikan pendampingan yang berkualitas kepada peserta didik.