Plesiran Tempo Doeloe
Bengkulu-Pagar Alam-Palembang
Day-3 : Air Terjun Lematang Indah, Kota Lahat
25 April 2009
Bangun pagi sekali dan sesudah sholat Subuh beberapa peserta sudah menyebar ke kebun teh yang terhampar luas di depan villa untuk menghirup udara dingin tapi segar.
Hampir semua peserta terdecak kagum atas pemandangan alam yang luar biasa indah. Pagar Alam sendiri dinamakan demikian karena memang dipagari oleh alam yang molek nian, sehingga ada peserta yang nyeletuk mengapa hanya semalam saja di Pagar Alam.
Kembali ke villa, mandi air panas yang mendatangkan kesegaran baru untuk melanjutkan pelesiran, kecuali penghuni villa no.6 tidak berani mandi karena pemanas air di villa tsb sedang flu atau sedang tidak berfungsi, sedangkan airnya sangat dingin sekali seperti air dari kulkas, jauh lebih dingin dari Bandung. Siapa sih penghuni villa no.6 tsb yang tidak mandi pagi ? Ayo ngaku saja, heee heee heee. Sarapan pagi di Restoran villa ditempat tadi malam kami santap malam lengkap dengan suguhan Teh Gunung Dempo yang cukup lezat.
Air Terjun Lematang Indah
Pukul 8.00 pagi semua peserta sudah duduk manis di bus untuk melanjutkan perjalanan panjang menuju Palembang. Sekitar 1 jam perjalan menuju kota Lahat kami mampir di Air Terjun Lematang Indah yang merupakan air terjun terbesar yang terdapat dikawasan Lematang Indah dengan ketinggian mencapai lebih kurang 70 meter dari permukaan sungai Lematang. Dari tempat parkir semua turun ke lokasi air terjun kecuali para Oma yang menunggu di pelataran parkir Bus. Ada peserta yang mencoba menyewa perahu, ada yang sekedar berfoto ria, semua ikut menikmati suasan air terjun tersebut.
Kota Lahat
Menjelang memasuki kota Lahat, mampir sebentar di lokasi batu megalith lainnya dan selanjutnya menuju Restoran Telaga Biru di luar kota Lahat kearah Muara Enim untuk makan siang. Hampir 1 jam makan siang dan istirahat sebentar perjalanan dilanjutkan non stop ke Palembang via Muara Enim Prabumulih dengan kondisi jalan yang mulus seperti kita PTD Ambarawa-Solo-Yogya dulu. Menjelang kota Muara Enim dari Lahat perjalanan melewati hamparan sawah dan perkebunan kopi, sementara Sungai Lematang berbelok-belok sepanjang jalan. Kami juga menikmati pemandangan Gunung Serelo atau yang dikenal dengan bukit telunjuk karena bentuk puncaknya yang seperti ibu jari yang sedang menunjuk.
Menjelang waktu magrib kami sampai di Palembang dan langsung menuju Restoran River Side ditepi sungai Musi untuk makan malam. Makan malam dengan menu yang telah kami pesan sebelumnya dengan cita rasa yang lezat cukup memuaskan dan juga di restoran ini sebagai pelepas lelah kami setelah perjalanan meletihkan, namun mengasyikan. Pemandangan dari restoran ke arah jembatan legendaris Ampera yang membelah sungai Musi dengan kelap-kelip lampu warna warni yang menghiasi jembatan Ampera tersebut menambah keceriaan kami sampai selesai makan malam. Rombongan kemudian menuju hotel Jayakarta Daira ex Hotel Quality tempat kami menginap yang terletak di jalan Jend.Sudirman Palembang.
Hotel yang bagus untuk beristirahat, mandi, sholat dan tentu saja tidur nyenyak setelah menempuh perjalanan selama 5 jam dari Pagar Alam. Hotel ini temasuk hotel yang relatif baru, bersih, modern dan nyaman. Beberapa peserta yang tenaga fisiknya masih tersisa dengan ditemani Elin melakukan pintong ke Jembatan Ampera sampai larut malam. Peserta yang tidak ikut pintong langsung dan ingin cepet-cepat tidur, apalagi besok paginya telah menanti program kunjungan ke berbagai lokasi sejarah di Palembang seperti yang telah dijadwalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H