Banyak jenis tanaman dan vareitas jagung, diantaranya jagung lokal, jagung hibrida, sejak lama kita kenal jagung lokal yang rasanya gurih dan manis. Sedang jenis hibrida masih punya varietas berbagai jenis unggul diantaranya konsumsi pakan ternak dan jenis yg di konsumsi manusia sehari-hari yaitu jenis jagung yg bisa di rebus dan di bakar atau di jadikan cornflake. Saya seorang petani yang sejak awal menekuni pertanian tanaman jagung jenis pertiwi talenta super jenis jagung manis yang biasa di rebus dan di bakar.Â
Jenis jagung ini di tanam lebih rumit tapi waktunya singkat, cukup memakan waktu 85 hari panen. Bermula dari penyiangan lahan dan penyemaian bibit dan di tanam dengan bibit yang sudah tumbuh lebih kurang umur 6 hari, kemudian galur diatur pada jarak 25cm x 75cm. Di awal pertumbuhan jagung butuh perhatian extra, pemupukan dan obat anti hama baik ulat penggerek dan jenis burung yang menyukai daun muda, maka harus memperhatikan sistem tanam dan pemeliharaan yang baik agar menghasilkan jenis tumbuh yang baik dan merata.
Jenis hama tanaman ini biasanya diserang belalang dan ulat daun juga ulat penggerek batang, setelah berumur satu bulan penyiangan biasa di lakukan dengan menyiangi ruput atau gulma di sekitar batang baik dengan alat tradisional atau jenis herbisida. Pemupukan di tiga tahap, pertama pupuk di tabur di sekitar batang pada saat umur 10 hari, kedua saat umur menginjak 30 hari. Terakhir pupuk buah saat jagung mulai terlihat bunga mulai mekar dan muncul putik buah. Setelah proses buah berisi maka di lakukan penyemprotan hama berupa ulat dan jenis penggerek buah. Sebelum pemanenan di lakukan terlebih dahulu di perhatikan biji buah mulai berisi, saat berumur 75-80 hari jagung manis di panen. Nikmat bertanam jenis jagung manis ini pembeli akan memanen sendiri, kita tinggal menimbang hasil panenan si pembeli. Sudah tiga kali musim tanam rata-rata sekali panen per hektar menghasilkan 7-9 ton perhektar.Â
Setiap kali panen kita sebagai komunitas bolang berkumpul menikmati hasil panen saya, nikmatnya saat berkumpul dan berbagi menikmati hasil panen besama di gubuk tengah sawah. Dan sekitar gubuk saya menanam sayuran dan jenis kacang buat sayur dan lalapan. Kenikmatan berbagi dan bersama satu atap di bawah bendera bolang, rukun guyub damai bersama berbagi suka cita. Kadang rindu tak terbendung, cinta bersama satu wadah keluarga bolang. Itulah aku yang merindukan bolang sebagai bagian dari hidup dan kehidupan yang selalu berbagi suka duka di pecahkan bersama. Satu atap dua jendela, semakin mantap merangkai asah, daku berucap bukan cerita, yakin di bingkai karena cinta, cinta bolang cinta keluarga, kami berpadu berbagai kisah, kami bersama rukun dan damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H