Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Singkat dan Teknik Meniup Flute

Diperbarui: 9 Januari 2023   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Alat musik Flute merupakan salah satu instrumen yang cukup terkenal dari zaman ke zaman, pada zaman prasejarah flute ditemukan di Jerman dan Jepang yang terbuat dari tulang yang ditiup seperti recorder yang kita kenal saat ini.

Flute pada abad pertengahan terlihat sering digunakan untuk banyak acara seperti acara keagamaan dan juga hiburan

Di akhir abad pertengahan Flute terbagi menjadi 2 kelompok seperti fife dan juga flute yang kita kenal saat ini. Pada tahun 1400s fife sering digunakan oleh para tentara militer untuk acara dan juga seremoni, pada saat itu flute belum memiliki tanda kunci dan sulit untuk memainkan nada nada chromatic yang biasa kita mainkan saat ini.

Sebetulnya, kata flute menunjuk kepada sebuah keluarga besar yang mencakup berbagai jenis flute seperti alto flute, piccolo, Db piccolo, bass flute, contrabass flute, flute konser C, dan lainnya. Tapi kata flute lebih sering digunakan untuk menunjuk kepada flute konser C. Flute jenis ini adalah flute yang paling banyak ditemui dan digunakan di dalam orkestra. 

Ada dua jenis flute yaitu closed-hole flute (model Plateau) dan open-hole flute (model Perancis). Closed-hole flute tidak memiliki lubang pada key-nya. Sementara pada open-hole flute, beberapa key-nya memiliki lubang yang harus ditutup denganr apat dengan menggunakan jari tangan.


- Teknik meniup Flute
Posisi untuk meniup flute kita harus menempatkan jari -- jari di tangan pada lubang angin dengan tepat dan benar. Posisi saat meniup alat musik flute adalah tangan kanan berfungsi menutup pada seluruh lubang bawah. Posisi tangan kiri berfungsi menutup lubang bagian atas.

Sudut bibir harus agak tegas dengan bibir bawah yang keluar dari lubang embouchure.  Bibir bawah harus terlihat rileks dan tidak kencang.  Udara harus diarahkan ke tepi luar lubang dengan kira-kira 60% udara masuk ke dalam flute untuk menghasilkan suara yang baik. Banyak sekali teknik embouchure untuk flute yang akan mempengaruhi hasil suara yang diciptakan, untuk nada rendah gunakan angin hangat sedangkan untuk nada tinggi menggunakan angin dingin dibantu dengan lidah untuk aksen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline