Perkembangan zaman di era modern modernisasi memberikan dampak yang cukup besar, tidak hanya dampak positif melainkan juga dampak negatif. Termasuk aspek spiritual seseorang. Pada era ini, manusia terus bergerak untuk meraih apa yang mereka inginkan tanpa memedulikan dampak dari gerakannya tersebut. Apakah terdapat unsur negatif atau tidak. Kondisi ini membuat seseorang jauh dari Tuhannya. Padahal hakikat seorang hamba itu dekat dengan Tuhannya. maka dari itu, untuk mengembalikannya yaitu dengan menginternalkan nilai-nilai spiritual dan membumikannya dalam kehidupan dengan menjadi partisipan aktif dalam menghadapi perkembangan ini dan membuat proteksi dari dampak negatif yang akan dimunculkan. John Naisbitt dan Patricia Aburdene mengatakan, bahwa dalam kondisi seperti ini, agama merupakan suatu tawaran dalam kegersangan dan Kehampaan spiritualitas manusia modern. Dalam hal ini, tasawuf memiliki peran yang sangat penting untuk mengembalikan kualitas spiritual seseorang .
Dalam membumikan tasawuf pada era sekarang. Untuk mengembalikan nilai-nilai spiritualitas seseorang, diperlukan pemahaman baru terkait makna dari tasawuf yang kebanyakan dipandang sebagai suatu hal yang pasif yang dianggap melemahkan tujuan materialistik (duniawi)karena adanya ajaran atau konsep uzlah, zuhud, ataupun khalwat yang diajarkan dalam tasawuf. Pemahaman baru dalam memaknai tasawuf yaitu dengan mensosialisasikan dan mengamalkan ajaran tasawuf Neo sufisme.
Adapun makna dari Neosufisme itu sendiri menurut Nurcholish Madjid yang dikutip dari buku Kuliah Akhlak Tasawuf, yaitu buah esoterisme atau penghayatan keagamaan batin yang menghendaki hidup aktif dan terlibat dalam masalah-masalah kemasyarakatan.
Prof. Asep Usman Ismail menjelaskan bahwa, tujuan gerakan Neo sufisme yaitu memurnikan tasawuf konsep dan Amaliah dari unsur-unsur di luar Islam agar tasawuf berada pada landasan Alquran dan sunnah nabi. Yaitu bertasawuf dengan landasan aqidah, mengikuti hukum fiqih, menyucikan jiwa, mendekatkan diri pada Allah, dan merasakan pengawasan Allah yang melahirkan akhlak mulia. Baik akhlak kepada Allah sesama alam dan lingkungan hidup. Maka dari itu, untuk menyeimbangkan kehidupan di era modern ini dengan konsep spiritualitas, kita perlu menerapkan ajaran atau konsep Neosufisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H