Lihat ke Halaman Asli

Fadli Zon Selfie Diributkan, Kok Adian Tidur Dibiarkan

Diperbarui: 12 September 2015   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fadli Zon hadir dalam acara kampanye Donald Trump di Amerika Serikat dan menyempatkan diri untuk melakukan sesi foto bersama alias selfie. Serikat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran mengecam dan bahkan menilai tindakan selfie yang dilakukan Fadli Zon tersebut sangat memalukan bagi Indonesia.

Padahal tindakan selfie merupakan hal yang lumrah untuk masyarakat Indonesia. Selfie kan merupakan tren yang sedang berkembang dalam msyarakat Indonesia tidak terkecuali bagi Fadli Zon. Apakah hanya karena beliau ini sebagai seorang pejabat negara lalu tidak memiliki hak untuk melakukan foto selfie dengan salah satu pebisnis hebat di Amerika Serikat tersebut ?

Tidak ada memalukan memalukannya foto bersama yang dilakukan oleh Fadlizon. Indonesia malu dimananya ? Kecuali jika kehadirannya Fadli Zon disana untuk memberikan dukungan kepada Donald Trump terkait dengan pencalonannya sebagai presiden Amerika. Jika demikian bolehlah Indonesia merasa di buat malu.

Sebenarnya tujuan dari kedatangan Fadli Zon dan juga Setya Novanto kan untuk kunjungan kerja. Dan sangat jelas tugas mereka disana untuk apa dan sebagai apa. Artinya, disana mereka masih ada kerjanya untuk bangsa Indonesia. Mereka dijadawalkan untuk menghadir sidang The 4th World Conference of Speakers Inter Parliamentary Union (IPU) di New York, bertemu dengan speaker house di Kongres Amerika, dan bertemu diaspora Indonesia di AS.

Sementara coba kita bandingkan dengan Adian Napitupulu fraksi dari partai Banteng merah PDIP yang duduk sebagai anggota komisi II DPR RI. Adian sempat menjadi bahan perbincangan banyak orang karena kebiasannya tidur di dalam rapat kerja di DPR.

Bagaimana bisa wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat secara langsung justru tidur di rapat yang di gelar untuk rakyat. Adian itu di gaji oleh rakyat, rakyat telah mempercayakan kepada Adian untuk mewakili hak dan aspirasi mereka. Tetapi coba mana karya nyata yang dihasilkan.

Apakah kantor sebagai tempat bekerja hanya dijadikan tempat singgah untuk tidur ? Seharusnya Adian mampu menunjukkan performa kerjanya dengan baik dan menyampaikan aspirasi rakyat dengan sungguh-sungguh. Memangnya bisa membuat perubahan melalui mimpi ?

Seharusnya yang tidur di rapat itu di bangunkan, dan diberi peringatan, kenyataannya kok hanya di diamkan saja. Sedangkan yang hanya foto selfie kok diributkan sampai sebegitunya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline