Lihat ke Halaman Asli

Review Film Buya Hamka Vol. 1 (2023)

Diperbarui: 7 Juli 2023   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film "Buya Hamka Vol. 1" merupakan film pertama dari trilogi yang menceritakan kisah Buya Hamka. Dirilis di bioskop Indonesia pada tanggal 19 April 2023. Dan Fajar Bustomi sebagai sutradara, film ini dibintangi oleh beberapa bintang ternama Indonesia, di antaranya Vino G. Bastian sebagai Buya Hamka.

Bagian pertama film "Buya Hamka" memperkenalkan sosok Buya Hamka, seorang tokoh agama terkemuka di Indonesia, terutama di wilayah Makassar dan Sumatera. Dalam film sekuel bagian pertama ini, menyoroti kehidupan Buya Hamka saat menjadi pengurus Muhammadiyah Makassar dan redaktur majalah Pedoman Masyarakat. Film ini juga menggambarkan konflik yang terjadi ketika Jepang tiba di Indonesia.

Namun, pengenalan sosok Buya Hamka dalam film ini dirasa kurang mendetail, memberikan hanya gambaran singkat tentang kehidupannya. Pengenalan yang diberikan seperti membaca biografinya di buku sejarah sekolah. Konflik-konflik dalam film juga sepertinya tidak dijelaskan secara tuntas, sehingga penggambaran karakter Buya Hamka kurang mendalam.

Dengan durasi 1 jam 46 menit, film ini terasa terlalu terburu-buru untuk menyelesaikan ceritanya. Konflik dalam film terasa tidak lengkap, melompat dari satu konflik ke konflik lain tanpa penjelasan yang lebih mendalam.
Momen seru baru terasa di akhir seri, termasuk trailer untuk episode selanjutnya yang menjanjikan cerita dan konflik yang lebih menarik.

Film ini dibintangi oleh banyak bintang Indonesia yang memerankan karakter bangsa. Penampilan para aktor, termasuk Vino G. Bastian sebagai Buya Hamka yang cukup bagus meski penokohannya terkesan kurang mendalam. Chemistry antara Vino G. Bastian dan Laudya Cynthia Bella sebagai Siti Raham istri dari Buya Hamka menjadi daya tarik utama film ini. Mereka mencoba menunjukkan sisi romantis dan polos Buya Hamka yang terkenal lewat buku-bukunya.

Selain akting, desain produksi film ini juga sangat bagus dengan nuansa Indonesia sebelum kemerdekaan. Riasan karakter usia tua juga dilakukan dengan baik. Soundtrack film berhasil mengiringi pengambilan gambar dengan emosi yang tepat, meski ada beberapa momen di mana soundtrack kurang pas.

Sebagai bagian pertama dari trilogi ini, film ini memberikan pengantar yang cukup baik untuk melanjutkan kisah Buya Hamka pada sekuel berikutnya. Meskipun film ini memiliki kekurangan dalam menggambarkan sosok Buya Hamka secara mendalam, tetapi masih ada harapan untuk pengembangan karakter yang lebih baik di film-film selanjutnya.

Film ini mengajarkan arti perjuangan kepada generasi muda, tetapi tetap menjunjung nilai-nilai ajaran Islam. Jika tertarik dengan kisah Buya Hamka, Saya sarankan untuk menonton "Buya Hamka Vol. 1" sebagai langkah awal untuk memahami alur cerita yang akan terus berkembang pada sekuel-sekuel berikutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline