Lihat ke Halaman Asli

Menanti Kematian

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12903413421446508588

[caption id="attachment_76389" align="alignright" width="300" caption="TPU Pdk Rangoon"][/caption] Entah hari ini, esok pagi atau lusa nanti. Siapa yang bisa menyangka dan menduga kalau malaikat Izroil akan mampir tanpa permisi mencabut nyawa kita, membawanya pergi meninggalkan dunia dan orang-orang yang kita kasihi untuk selamanya.Ah, ternyata hidup di dunia cuma begini. Lahir, bernyawa, menjadi dewasa, menikah, foya-foya, tua, dan akhirnya mati. Terkadang malah ajal datang menjemput di usia muda. Apa yang sudah dipersiapkan untuk bekal menuju alam Akherat kelak? Kematian pasti akan dialami oleh setiap manusia. Allah dengan tegas mengatakan dalam firman-Nya,"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS Ali Imran 3: 185). Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian tetap dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. "Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imran 3: 102). Rasul bersabda, "Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR Tirmidzi). Insya Allah dengan seringnya mengingat kematian, kita akan terhindar dari segala perbuatan yang tercela serta kemaksiatan. Dan sebaik-baiknya bekal adalah, TAQWA. Bukan perhiasan, jabatan, ataupun warisan.

-------oOo-------




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline