Lihat ke Halaman Asli

Islam 'Gadungan'?

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Artikel ini hanya untuk saling berbagi antara kita yang memeluk agama Islam, jika diantara anda ada yang non-Islam tapi ingin membacanya juga maka dipersilahkan, but no offense…

Orang yang memeluk agama Islam belum berarti dia seorang mukmin, tetapi orang yang mukmin sudah pasti beragama Islam. Maksudnya apa? Banyak orang yang berpredikat Islam tapi enggan menjalankan syariat agamanya dengan sepenuh hati, masih suka membangkang dan sombong terhadap ayat-ayat Allah SWT. Atau dengan kata lain masih ‘Islam KTP’ alias Muslim Gadungan. Padahal kita tau bahwa Rukun Islam itu ada lima, yaitu :

  • Mengucapkan syahadat,
  • Mendirikan sholat,
  • Menjalankan puasa,
  • Membayar zakat,
  • Naik haji bila mampu.

Jika salah satu saja (selain naik haji) dari rukun tersebut tidak dikerjakan, maka belum sempurnalah nilai ke-Islamannya. Jadi, rasanya tak pantas jika ia disebut sebagai mukmin sejati.

Seorang mukmin adalah siapa yang ikhlash dan mau mengerjakan apa yang diperintah dan apa yang dilarang oleh Sang Khalik. Coba perhatikan setiap firman-Nya yang ada di dalam Al-Qur’an, pasti dibedakan antara ayat yang ditujukan pada seluruh umat manusia, dan ada juga ayat yang hanya khusus untuk kaum mukmin.

Indonesia merupakan negara yang penduduknya mayoritas menganut agama Islam, tapi kenapa malah tingkat kemaksiatan begitu tinggi? Padahal agama Islam sama sekali melaknat segala perbuatan maksiat, dan tidak pernah menyerukan untuk berlaku bejat pada umatnya.

Tetapi lihat saja berita tentang pejabat korupsi, pelaku prostitusi, artis berpenampilan vulgar, pendemo anarkhis, pengguna ramalan, penyembah kuburan, dan kemaksiatan lain. Miris dan memalukan, justru banyak dari mereka yang beragama Islam. Lantas, apakah ajaran agamanya keliru? TIDAK!! Yang keliru dan bersalah jelas 'oknum' penganutnya, karena ia tidak mau memahami dan masuk ke dalam Islam secara kaffah (menyeluruh) alias setengah hati, hanya mengambil atau memaknai Qur’an dan Hadist seenak hawa nafsu belaka dan demi kepentingan sesaat.

Bagaimana 'orang lain' akan menghargai agama Islam jika umatnya saja berperilaku menyimpang karena tak mampu menjaga tiang agama (sholat)? Kita selalu sibuk atas urusan duniawi, kita terlalu sibuk mencari pembenaran dan keselamatan diri sendiri. Tetapi kita lupa bahwa suatu saat pasti akan mati, kita lupa jika ada hisab-Nya untuk setiap amalan dunia saat di Akherat nanti.

Yuk, sama-sama lebih mempererat tali ukhuwah, saling berbagi ilmu agama dan mengingatkan dalam kebaikan. Jangan mudah untuk di adu domba, apalagi sampai terpecah belah. Hindari perdebatan dengan yang berbeda akidah, karena tak akan pernah ada kata sepakat untuk menjadi satu keyakinan. “Lakum diinukum wa liyadiin”,jangan jadikan ayat suci tersebut sebagai ucapan kosong tanpa makna. Selamatkan dirimu dari siksa api neraka.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita, dan semoga juga kita semua nanti wafat dalam keadaan yang benar-benar beriman.. Amin.

Salam Qripix

*Baca juga artikel lainnya...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline