Lihat ke Halaman Asli

zumroatulafifah

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Inovasi Mahasiswa UMM: Integrated EAS, Solusi Tangani Permasalahan Petambak Udang Vanamei

Diperbarui: 12 September 2023   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Anggota PKM-KC didepan Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sumber : Dokumentasi Pribadi


Malang, 12 September 2023 - Mahasiswa Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) angkatan 2021, Zumro'atul Afifah dan Imelda Azaliya rahma melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta (KC) ciptakan sebuah inovasi dengan mengembangkan alat deteksi yang dapat memantau kualitas air pada tambak udang vanamei, dengan rekan-rekan nya dari Program Studi Teknik Mesin dan Akuakultur. 

Permasalahan pengendalian kualitas air tambak masih menjadi persoalan turun-menurun para petambak udang. Hal ini dikarenakan faktor utama dalam keberhasilan budidaya udang adalah pengkondisian kualitas air pada tambak. Parameter suhu, ph, salinitas, TDS (Total Dissolved Solid), oksigen, dan amonia akan mempengaruhi proses metabolisme pada udang, seperti keaktifan mencari pakan, proses pencernaan dan pertumbuhan udang.

Salah satu kendala bagi para petambak udang adalahdalam melakukan pengecekan kualitas air yang masih menggunakan metode konvensional yang hanya dilakukan 2 kali sehari, pengecekan kualitas air yang tidak berkala atau terus menerus ini dapat mengakibatkan perubahan mendadak pada kualitas air tanpa diketahui oleh petambak udang sehingga berdampak buruk pada proses budidaya udang dan mengakibatkan petambak gagal panen.

Dari Kiri : Imelda Azaliya Rahma, Zumro'atul Afifah, Sumber : Dokumentasi Pribadi.

Alat deteksi kualitas air ini dapat mengukur parameter kualitas air seperti suhu, Ph, salinitas, TDS (Total Dissolved Solid), oksigen, dan amonia secara real-time, sehingga tingkat toksisitas air pada tambak udang masih dapat di kontrol, alat ini dikembangkan dengan menggabungkan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dan  sistem pemantauan berbasis IoT (Internet Of Things). Data yang diperoleh dari ke-6 sensor tersebut akan terintegrasi langsung melalui aplikasi Water Quality Controlling, sehingga para petani tambak hanya perlu memantau kualitas air mereka melalui aplikasi. 

Aplikasi ini dilengkapi dengan Emergency Alert System atau sebuah peringatan ketika nilai dari deteksi ke-6 sensor kualitas air tersebut tidak sesuai dengan nilai yang bagus untuk budidaya udang, sehingga para petani tambak dapat melakukan tindakan preventif sebelum kualitas air tambak makin memburuk. Menurut Zumro'atul Afifah "Dengan adanya alat ini harapannya dapat mengurangi risiko kerugian dan meningkatkan efisiensi dalam budidaya tambak udang Vanamei"

Alat deteksi kualitas air ini menunjukkan bahwa inovasi mahasiswa memiliki potensi besar untuk mendukung indrustri dan mengatasi masalah nyata dalam masyarakat. Semangat untuk terus mengembangkan solusi yang inovatif diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor perikanan tambak yang berkelanjutan. 

Akun Instagram PKM : https://www.instagram.com/integratedeas.umm/

Akun YouTube : https://www.youtube.com/channel/UCBK8ywgtEwG-kH8n-sQUAxg

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline