Sebagai generasi penerus bangsa dimasa akan datang, kita lebih memiliki rasa tanggung jawab serta kewajiban terhadap keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa. Kita hadir pula tidak sebatas sebagai generasi penerus bangsa, tetapi kita juga generasi pelurus bangsa dimana menjunjung tinggi sikap keadilan yang merupakan suatu keharusan demi terciptanya kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, marilah kita memiliki rasa integrasi nasional, yakni suatu sikap kepedulian terhadap sesama anak bangsa, serta memiliki rasa persatuan yang tinggi, baik terhadap bangsa, negara, agama, sosial, dan budaya. Bukan kata terlambat untuk kita terus merawat dan menjaga keharmonisan demi terciptanya kehidupan yang berlandaskan Pancasia, yang berpegang teguh pada semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika dan berlandaskan UUD 1945.
Bahwa integrasi suatu bangsa terjadi karena adanya perpaduan dari berbagai unsur, seperti suku bangsa, tradisi, kepercayaan atau agama, sosial budaya, dan budaya ekonomi sehingga terwujud satu kesatuan wilayah, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang membentuk jati diri suatu bangsa. Beberapa hal integrasi nasional yang membuat suatu bangsa bisa berkembang seperti memahami anggota suatu masyarakat yang bersepakat tentang batas teritorial dari negara sebagai suatu kehidupan politik di mana mereka adalah penduduknya, melihat suatu konsensus nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan bersama sebagai bangsa yang mesti diwujudkan atau diselenggarakan, melalui suatu konsensus nasional mengenai sistem nilai yang akan mendasari hubungan sosial di antara anggota suatu masyarakat negara.
Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah melakukan pengorbanan sebagai langkah penyesuaian antara banyak perbedaan, perasaan, keinginan dan ukuran penilaian, mengembangkan sikap toleransi di dalam suatu kelompok sosial, melakukan identifikasi akar persamaan di antara kultur budaya etnis yang ada, dan berperan secara bersama-sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi, serta menghilangkan sikap prasangka dan diskriminasi.
Dalam konteks Indonesia, maka proses integrasi nasional haruslah berjalan alamiah, sesuai dengan keanekaragaman budayanya dan harus lepas dari hegemoni dan dominasi peran politik etnik tertentu. Suatu integrasi nasional yang tangguh hanya akan berkembang di atas konsensus nasional mengenai batas-batas suatu masyarakat politik dan sistem politik yang berlaku bagi seluruh masyarakat tersebut.
Integrasi Nasional sendiri berasal dari dua kata, yakni Integrasi dan Nasional. Integrasi ini berasal dari Bahasa Inggris (integrate) yang memiliki arti menyatupadukan, mempersatukan atau menggabungkan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional. Secara Antropologi Integrasi Nasional ini berarti bahwa proses penyesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu kesatuan fungsi di dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain Integrasi nasional merupakan suatu usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi, hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak dan mengelolanya untuk kesejahteraan rakyat, namun disisi lain juga akhirnya menimbulkan sebuah masalah yang baru yang justru mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Beberapa faktor pendorong yang Integrasi di Indonesia diantaranya, adanya rasa yang senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah bangsa Indonesia di masa lalu terutama dimasa penjajahan selama bertahun-tahun, adanya sebuah ideologi bangsa Indonesia yakni Pancasila yang diterjemahkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, adanya sebuah sikap tekad dan keinginan untuk bersatu dalam perbedaan dan kemajemukan di bangsa Indonesia, adanya ancaman dari luar walaupun bangsa Indonesia sudah merdeka selama 77 tahun bukan tidak mungkin ancaman dari luar itu masuk ke Indonesia. Ancaman-ancaman dari luar di era globalisasi sekarang ini tidak dapat diartikan sebagai ancaman yang menjajah seperti pada masa kemerdekaan Indonesia.Oleh karena itu, untuk mengantisipasi ancaman dari luar dalam kaitannya dengan bahaya globalisasi dan modernisasi, integrasi nasional perlu diwujudkan di setiap lapisan masyarakat yang ada tinggal di wilayah Indonesia.
Ada pula beberapa faktor yang menjadi penghambat terwujudnya integrasi nasional diantaranya kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan Indonesia adalah negara yang memiliki jumlah suku dan kebudayaan terbanyak di dunia, kurangnya toleransi antar umat beragama dan sesama golongan, kurangnya toleransi terhadap keberagaman dan kemajemukan yang ada di masyarakat yang melahirkan terjadinya suatu konflik social, kurangnya kesadaran di dalam diri masing-masing sesame rakyat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, adanya sikap ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan di sebuah wilayah.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya.Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi nasional dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak adanya konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun indonesia ini berbedabeda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap indonesia adalah negara yang satu yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan negara indonesia.
Bagi pembaca bisa menjadi warga negara yang baik dan mampu melaksanakan tanggungjawabnya dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa indonesia sehingga terciptanya keserasian dalam keberagaman dan kemajemukan serta meminimalisir konflik yang akan terjadi di bangsa Indonesia yang kita cintai bersama.