Agustus 2017, bulan ini, adalah bulan di mana saya menulis ulasan subyektif saya pribadi tentang pergerakan liar tren teknologi gadget sesuai dengan judul di atas.
Lalu anda pasti bertanya-tanya, seliar apakah hingga saya memberi judul seperti di atas? Hmm, baiklah, berikut ini curahan hati saya, ciee curahan hati, lanjut ah, skip!
Dunia gadget khususnya smartphone saat ini, sedang hangat-hangatnya diterpa kejenuhan pasar, seperti apa maksudnya? Berbagai brand smartphone saat ini sedang berlomba-lomba mencari "jalan keluar baru" demi menggaet hati para calon penggunanya dengan berbagai macam cara.
Mereka berkeringat memikirkan "inovasi baru" apalagi yang harus mereka hadirkan di smartphone mereka, kita ambil contoh saja di teknologi dual kamera yang ramai disematkan pada banyak smartphone yang mereka telurkan beberapa belakangan ini, terlepas dari siapa yang lebih dulu menghadirkan inspirasi dual kamera ini, nyatanya hal ini dengan sangat cepat merambah dan mereka adopsi di berbagai brand.
Mereka berharap teknologi dual kamera dapat memberikan tren baru di ranah kamera ponsel pintar, ada yang mengunggulkan gabungan kamera monochrome (black & white) dan warna atau RGB, ada pula yang menitikberatkan pada cakupan wide angle (ada yang menebar pesona dengan kamera depannya, ada pula yang masih fokus pada kamera di bagian belakang), pun ada juga yang memfokuskan pada proses zooming beberapa kali di dual kamera mereka.
Pertanyaan yang kerap kali muncul nyatanya adalah, sebegitu dibutuhkankah semua teknologi dual kamera tersebut oleh para calon penggunanya? Siapa yang mampu menjawab?
Contoh sukses sebuah teknologi menurut saya pribadi adalah teknologi fingerprint alias kemampuan sebuah gadget khususnya smartphone untuk membaca sidik jari penggunanya, yang pada awalnya baru diadopsi oleh beberapa brand tertentu kelas atas, namun kini seperti sudah menjadi fitur wajib di semua brand gadget dari kelas entry level sekalipun, dan saya dapat memahami itu, karena kita menyukai keadaan secure atau aman jika smartphone kita, yang mana adalah privasi kita, terkunci dengan hanya menggunakan sidik jari kita sendiri.
Kinipun beberapa brand kelas internasional mulai saling berlomba untuk mengembangkan fitur pembaca mata manusia, yang terkenal dengan istilah "iris scanner", dan sepertinya sudah dijejalkan di beberapa produknya, betapa teknologi kini berkembang dengan liar, bukan?
Picture Source : TechnoFall (Google)
Hal lain yang dapat perhatian lebih dari saya pribadi adalah soal daya ketahanan baterai, hmm, yang satu ini adalah favorit saya, kini para produsen gadget khususnya smartphone mulai mendengarkan keluhan para konsumennya yang berteriak betapa pentingnya daya yang besar untuk menunjang aktivitas keseharian mereka. Daya baterai yang besar, serta kemampuan mengisi ulang dengan waktu yang cepat, adalah perpaduan yang sempurna.Deretan inovasi di atas tadi hanyalah beberapa bagian kebutuhan dasar pada sebuah gadget di zaman sekarang ini, kita pun belum merambah ke hal-hal teknis seperti besaran RAM, besaran internal memory, kecepatan prosesor, kemampuan olah grafisnya, dan lain sebagainya. Karena nyatanya, tidak semua calon pengguna adalah orang-orang yang gadget freak hingga memperhatikan dengan detail hal-hal tersebut.
Layak kita tunggu, inovasi-inovasi liar apalagi yang ke depannya akan dihadirkan para produsen gadget untuk menarik minat para calon konsumennya seperti kita agar memilih produk mereka? Masihkah berkutat soal berapa banyak jumlah kamera yang mereka gunakan? Atau masihkan berlomba-lomba memberikan spesifikasi kelas tinggi dengan RAM yang ukurannya melebihi komputer di rumah kita?
Tolong, jangan biarkan pasar keburu jenuh dengan gimmick-gimmick yang bukan merupakan kebutuhan esensial para pengguna gadget atau smartphone seperti kami ini, tetap berjuanglah melahirkan produk dan fitur yang inovatif dan sangat berguna bagi kita, semoga!