Lihat ke Halaman Asli

Zulkarnain Hamson

Dosen Ilmu Komunikasi

9 Elemen Jurnalisme

Diperbarui: 5 Oktober 2024   14:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dokumentasi pribadi

ELEMEN Jurnalisme jadi bahan diskusi kelas jurnalistik mahasiswa AMKOP Makassar,  mengkaji pemikiran Bill Kovach dan Tom Rosenstiel (2001), dalam buku mereka; 'The Elements of Journalism', What Newspeople Should Know and the Public Should Expect (New York: Crown Publishers). 

Pemikiran mereka berdua merangkum prinsip-prinsip dasar itu dalam Sembilan Elemen Jurnalisme. Panitia menilai sembilan elemen itu penting dan mengundang saya memantik diskusi calon reporter media kampus, Sabtu 7 Januari 2023, malam di Kawasan Wisata Benteng Somba Opu. Sebelum saya ada 4 pemateri lain, diantaranya dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Peserta sangat kuat dalam menggali pertanyaan, dan saya dipaksa melayani setiap pertanyaan terkait substansi '9 elemen' itu. Mereka paham situasi media dan kehidupan jurnalis saat ini, maka tidak heran jika beberapa pertanyaan ibarat 'mencongkel' hal yang dianggap tidak sejalan dengan prinsip pemikiran Kovach dan Rosentiel. 

Bahkan menyasar infotainment yang dinilainya jauh dari prinsip elemen juga kode etik jurnalistik. Malam kian larut mata para mahasiswa ini justru makin 'menyala' sebaliknya saya kian redup, perjalanan pulang dari Bone untuk menghadapi diskusi mereka membuat saya mulai yakin usia tidak lagi muda.

Mengurai inti pemikiran Kovach dan Rosentiel, 1) Kewajiban jurnalisme adalah berpihak pada kebenaran; 2) Loyalitas jurnalisme adalah kepada kepentingan masyarakat; 3) Elemen ketiga jurnalisme adalah disiplin verifikasi; 4) Jurnalis  independen dari sumber yang mereka liput; 5) Jurnalis memantau kekuasaan; 6) Jurnalisme penyedia forum bagi kritik, komentar dan diskusi publik; 7) Jurnalisme membuat hal penting menjadi menarik dan relevan; 8) Jurnalis menjaga berita tetap komprehensif dan proporsional; 9) Jurnalis mengikuti suara hati nurani.

Saya menghargai upaya mereka mengenal lebih dalam ilmu jurnalistik. Saat usia seperti mereka saya juga dengan penuh keseriusan mengejar prinsip dasar kerja jurnalistik. Sesuatu yang mungkin tidak dapat dengan lugas dan bebas diperoleh dalam ruang kuliah, terlebih anak-anak muda seusia putra-putri saya ini, datang dari berbagai disiplin ilmu yang bukan komunikasi, dimana jurnalistik lahir sebagai anak kajian. 

Sekalipun demikian disela diskusi saya terus bertanya kepada mereka apakah belajar ini untuk tujuan menjadi jurnalis?. Jawabannya tidak semua sama. Saat kelas diskusi baru akan dimulai, dari lantai atas beberapa peserta perempuan terdengar berteriak histeris, rupanya ada 'kerasukan' dan penduduk kampung Somba Opu datang mengobatinya. Kelas diskusi pindah ke kolong rumah adat yang terlihat tua namun tetap berdiri kokoh.

 Kawasan wisata Benteng Somba Opu, adalah miniatur Sulawesi Selatan (Sulsel), sejumlah rumah adat khas Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar juga kabupaten lain di di Sulsel, masih terlihat utuh, setelah gagasan 'Taman Mini Sulsel' yang dibangun era Gubernur Zainal Basri Palaguna itu akhirnya terbengkalai. Beberapa rumah kayu khas Sulsel itu terlihat dirawat, lainnya rusak parah.

Benteng Somba Opu, 7 Januari 2023
Zulkarnain Hamson
Direktur Pusdiklat JOIN Nasional

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline