Lihat ke Halaman Asli

Tuan Politisi Matilah seperti Mandela

Diperbarui: 24 Juni 2015   04:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

anak kecil berfoto di depan patung Mandela (foto: www.bbc.co.uk)

Sejatinya, kematian Mandela dilarang oleh banyak orang. Kenapa dilarang? Karena usia satu orang Mandela memberi manfaat pada jutaan orang di dunia. Bukan sebaliknya,seperti banyak politisi.  Usianya memberi keresahan dan kemiskinan pada jutaan orang. Wahai tuan politisi yang mulia. kematian Mandela menciptakan kesedihan. Bukan hanya untuk keluarganya, bukan hanya untuk yang satu suku dengannya, bukan hanya untuk satu negara dengannya, bukan hanya untuk yang satu benua dengannya, tapi kesedihan untuk yang satu bumi dengannya. Bahkan para malaikat pun bersedih atas kematiannya. Wahai tuan politisi yang mulia. Pastilah anda menginginkan kematian ala Mandela yang di tangisi jutaan manusia. Dari ujung utara sampai ujung selatan semua berduka atasnya. Tangisan itu menembus sekat SARA, tangisan itu menembus fitrah gender, tangisan itu melewati usia individu. [caption id="attachment_176" align="alignnone" width="640" caption="anak kecil berfoto di depan patung Mandela (foto: www.bbc.co.uk)"] [/caption] Wahai tuan politisi yang mulia. Masih ada waktu untukmu berbuat seperti atau mendekati Mandela. Kendalikan dirimu, dan arahkanlah hidupmu untuk kehidupan banyak orang. Jangan terlalu banyak menceritakan kelebihan dirimu. Janganlah haus akan citra dirimu. Biarlah itu menjadi tafsiran masing-masing rakyat.  Kebaikan akan dicintai dan pelakunya akan diidolakan. Itu adalah  hukum dasar kesadaran manusia.  Makanya janganlah habiskan waktu memikirkannya. Karena relasi kemunculan idola dan fans adalah hal yang alamiah adanya. Wahai tuan politisi yang mulia Matilah seperti Mandela. Dimana kematiannya membuat jutaan manusia merenung. Begitu hebatnya manusia Mandela dan begitu hebatnya ZAT yang telah menciptakan Mandela. Wahai tuan politisi yang agung. Mandelakanlah dirimu. Lawan nafsu kebinatanganmu yang semu itu. Rasakanlah derita rakyatmu, datangilah kepedihannya. Kemudian buatlah kebijakan untuk mengakhirinya. Wahai tuan politisi yang mulia Besarlah engkau karena karya-karyamu, sebagaimana Mandela contohkan. Bukan seolah besar karena penjilat disekelilingmu. Salam Mandela Untuk mu wahai tuan Politisi Salam Republikmanusia




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline