Lihat ke Halaman Asli

zuliyati faridah

Apa yang kamu lakukan hari ini itulah penentu masa depanmu

Sejarah dan Filosofi Nama Desa Paciran

Diperbarui: 19 Januari 2021   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paciran merupakan sebuah desa yang terletak di pesisir pantai utara kecamatan Paciran kabupaten Lamongan. Menurut sumber lisan, awal letak Desa Paciran bukanlah berada pada desa Paciran yang  sekarang ini, tetapi berada di daerah Gili, yang berjarak 4 km sebelah barat Desa Paciran sekarang. Dalam perkembangannya, desa Gili dipindahkan ke daerah pantai utara Lamongan (sekarang Paciran) dan berubah nama menjadi Paciran setelah adanya peristiwa Raden Nur Rahmat (Sunan Sendang Duwur) pada suatu malam.

Sejarah desa Paciran berhubungan langsung dengan desa Sendang Duwur, yaitu ketika Raden Nur Rahmat atau yang dikenal dengan Sunan Sendang Duwur berkeinginan untuk mendirikan masjid di Desa Sendang Duwur. Oleh Sunan Drajat, Raden Nur Rahmat diperintahkan dan diarahkan untuk menemui Mbok Randa Mantingan atau Nyai Ratu Kalinyamat (Retno Kencono) di Mantingan, Jepara untuk membeli masjidnya.

Namun, jawaban dari Mbok Randa Mantingan ini adalah masjid tersebut tidak dijual, namun sesuai dengan pesan suaminya yang saat itu telah meninggal dunia, bahwa jika ada yang bisa memboyong masjid tersebut dalam satu malam dengan keadaan utuh tanpa bantuan orang lain, maka masjid tersebut akan diberikan secara cuma-cuma.

Akhirnya atas izin Allah, Raden Nur Rahmat berhasil mengangkat masjid tersebut secara utuh dalam satu malam. Tetapi, dalam proses pemindahan masjid tersebut terdapat satu pintu masjid yang terjatuh di suatu daerah. Kata jatuh dalam bahasa saerah setempat adalah cicir. Sehingga dari kejadian tersebut, diabadikan penduduk setempat untuk menamai desa Paciran, yaitu desa yang kejatuhan (keciciran) pintu.

Mengenai asal usul desa Paciran ini terdapat beberapa versi yang tersebar di masyarakat Paciran, dan dari banyak versi tersebut semuanya berhubungan dengan Raden Nur Rahmat sebagai pembawa bangunan (masjid). Salah satu versi yang tersebar di masyarakat adalah yang telah dipaparkan diatas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline