Amerika Serikat memperingati hari kemerdekaannya ke-244 pada Sabtu, 4 Juli 2020 atau akrab dikenal sebagai Fourth of July. Namun perayaan hingar-bingar yang biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, bisa jadi tidak dilakukan pada tahun ini.
4 Juli 1776 menjadi tanggal dan tahun bersejarah bagi masyarakat Amerika Serikat. Adalah Richard Henry Lee, perwakilan negara bagian Virginia yang mengeluarkan mosi kemerdekaan dari Inggris dalam Kongres Kontinental yang digelar di Pennsylvania State House pada 7 Juni 1776.
Mosi tersebut disepakati oleh 13 perwakilan negara bagian lainnya pada 2 Juli 1776, hingga dua hari kemudian dikeluarkanlah Deklarasi Kemerdekaan Amerika pada Kongres Kontinental Kedua.
Walau masih menjadi diskusi terkait dengan tanggal yang seharusnya diadopsi sebagai hari kemerdekaan, setidaknya peristiwa ini menjadi simbol akan momentum terlepasnya Amerika Serikat dari pengaruh koloni dan Kerajaan Inggris sejak tahun 1587.
328,2 Juta penduduk Amerika Serikat memiliki caranya masing-masing dalam merayakan Fourth of July. Seperti piknik di taman, pesta barberku, berwisata, hingga menyelenggarakan berbagai macam kompetisi, konser, dan parade.
Di Granbury parade busana tempo dulu menjadi atraksi langganan setiap tahunnya. Di Brooklyn kompetisi makan hot dog menjadi acara yang ditunggu-tunggu.
Warga di Atlanta menggelar ajang lari sepanjang 10 kilometer. Sedangkan Missisipi menjelma sebagai kota piknik setiap kali Fourth of July berlangsung.
Bagi imigran, upacara naturalisasi besar-besaran memberikan makna baru bagi mereka. Hingga pada malam hari, Fourth of July ditutup dengan sempurna lewat pesta kembang api meriah yang disponsori oleh negara.
Amerika memang selalu berupaya tampil sempurna setiap kali membagikan proyek fantastis dan momen strategisnya kepada dunia. Namun perayaan Fourth of July tahun ini, kemungkinan besar akan berlangsung sepi tanpa banyak selebrasi.
2020 adalah tahun sulit bagi negara-negara di dunia, tidak terkecuali negara sekaliber Amerika. Bukan berarti Amerika Serikat tidak mampu menyelenggarakan dirgahayu-nya dengan megah. Namun seremonial sedemikian rupa tampaknya tidak pantas digelar melihat realita suram yang ada.
Lain hal dengan Presiden Donald Trump. Ia justru mengundang 7500 warganya untuk berpesta kembang api di Monumen Nasional Gunung Rushmore di South Dakota.