aku duduk ditepi di sunyi senja ini
angin tak mau kalah dengan egoku
mengulas senyum dari ranting yang kian kering
aku menanti, menanti tua atau menanti rindu mengingatmu
wanita tua yang menjerit disore itu, mengantar kedua mata dipelupuk dunia
sanggah harap tak menyeka waktu berhenti
usia semakin menggerutu, memanggil atau bertahan untuk hijrah
waktu menginjak jarak semakin memanjang
kesempatan semakin banyak yang terbuang
rayu, hampa jiwa merinduimu lagi, tak pernah mati, bahkan tak pernah tersulut
menanti, lirik yang tak ingin aku lagukan dihadapanmu