Tangan keriput bersendi rapuh
Kau yang menyentuh rongga hati malam itu
Aku kira dunia sudah mati
Nyatanya hanya sekedar mimpi
aku masih menyaksikan wajah surammu
di balik permata berwajah salju
kau kira semua selesai dengan penjilat
aku sudah bekerja keras untuk kesempatan ini
tapi nihil ,alam masih meminta air mataku
bahkan bola mataku mulai remang mengingatmu
mengapa kau hadir dan mengepakan sayap