Sukoharjo (28/01/2023) Masa remaja merupakan masa dimana seseorang mengalami pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial yang pesat dimana hal tersebut dapat mempengaruhi mereka dalam aspek perasaan, pemikiran, pengambilan keputusan, dan interaksi mereka dengan lingkungan di sekitar mereka. Selama masa ini, terjadi penetapan pola perilaku -- misalnya terkait dengan diet, aktivitas fisik, penggunaan zat, dan aktivitas seksual - yang dapat mempengaruhi kesehatan diri mereka sendiri maupun orang lain di sekitar mereka, baik dalam hal positif maupun negatif.
Masa remaja juga disebut masa storm and stress karena remaja menghadapi banyak tantangan baik dari diri mereka sendiri (biopsychosocial factors) ataupun lingkungan (environmental factors). Apabila remaja tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi berbagai tantangan yang dialaminya, mereka dapat mengalami berbagai masalah kesehatan yang sangat kompleks sebagai akibat dari perilaku tidak sehat yang dilakukan oleh mereka. Kaitannya dengan upaya pencegahan stunting, remaja sebagai individu yang nantinya akan menjadi calon-calon orang tua yang akan memengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang generasi selanjutnya, memerlukan suatu wadah yang dapat menjadi sumber informasi terkait kesehatan yang dibutuhkan oleh mereka.
Pentingnya kesehatan remaja sebagai upaya pencegahan stunting sejak dini mendorong Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro Tahun 2022/2023, Ayu Zuliana dari program studi Gizi untuk menginisiasi pembentukan Posyandu Remaja di Desa Nguter. Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan wadah kepada para remaja Desa Nguter untuk saling berbagi pengalaman dan bertukar informasi terkait gizi dan kesehatan.
Program ini juga bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada para remaja Desa Nguter untuk memantau kesehatannya secara berkala serta untuk memberikan edukasi kepada remaja agar hidup sehat. Program pembentukan Posyandu Remaja dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Januari 2023. Sasaran dari program ini adalah Pemuda Karang Taruna RT 01 RW 04 Desa Nguter dan dihadiri oleh Bidan Desa serta perwakilan dari pihak Puskesmas. Pada pelaksanaan program tersebut, dilakukan berbagai kegiatan seperti pelatihan pengukuran antropometri kepada remaja, edukasi tentang anemia, serta pemberian tablet tambah darah (TTD).
Program ini mendapatkan dukungan dan sambutan yang baik dari stakeholder setempat serta khususnya para remaja Desa Nguter. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta saat mengikuti pemeriksaan kesehatan dan antropometri, serta sesi tanya jawab saat edukasi. Dengan adanya program ini, diharapkan para remaja di Desa Nguter dapat lebih aware dengan kesehatannya sendiri, serta dapat menjadi kader kesehatan di lingkup Posyandu Remaja yang telah dibentuk. Selain itu, melalui program ini diharapkan dapat membantu pemerintah Desa Nguter dan Puskesmas dalam upaya pencegahan stunting di Desa Nguter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H