Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Antropologi dan Pembangunan Indonesia

Diperbarui: 19 Juni 2022   18:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan antara ilmu antropologi dengan pembangunan Indonesia yaitu sarjana antropologi dapat menggunakan ilmunya dalam kegiatan-kegiatan yang praktis untuk dapat memanfaatkan ilmunya bagi pembangunan Indonesia perlu menguasai beberapa pengetahuan dasar khususnya antropologi sosiokultural menguasai pengetahuan tentang paradigma kas antropologis sosiokultural termasuk di dalamnya tentang teori, konsep, pendekatan dan metode penelitian antropologi. Memahami teori pembangunan secara khusus sekurangnya dalam garis besar dan mengikuti serta memahami kebijakan dalam pembangunan di Indonesia termasuk cara bagaimana kebijakan tersebut diimplementasikan dalam program dan proyek yang dikelola oleh departemen-departemen tertentu dengan literatur antropologi.

 kajian ilmu antropologi.

Antropologi sosiokultural berasal dari hasil kajian-kajian terhadap kelompok-kelompok masyarakat yang berskala kecil, relatif terisolasi dan sederhana secara teknologi, sosial, politik dan ekonomi.sebagai contoh yaitu konsep dan metode penelitian the culture of property dari Oskar Lewis ini adalah teori, konsep dan metode penelitian modern dalam antropologi struktural yang berasal dari kajian terhadap kampung-kampung kumuh di perkotaan Amerika latin yang di mana konsep ini baru muncul pada pertengahan tahun 1960-an dan akar konsep dari ini adalah penelitian etnografi tradisional pada masyarakat primitif.

Metodologi

Metodologis antropologi terbagi ke dalam dua peringkat yaitu etnografi peringkat paling bawah yang di mana metode penelitian yang khas antropologi sekaligus hasil laporan dari penelitian tersebut juga kerja lapangan sekaligus buku laporan dan peringkat paling atas yaitu etnologi.

Teori teori pembangunan

Syarat bagi seorang antropolog untuk dapat berkiprah di dalam dunia praktis adalah penguasaan akan teori pembangunan. Beberapa teori pembangunan yang harus dipelajari oleh para ahli ilmu sosial yaitu teori pembangunan atau pertumbuhan ekonomi yang di mana Teori ini menggunakan kebijakan-kebijakan pembangunan di masyarakat dunia ketiga maka ahli ilmu sosial lain mau tidak mau harus mempelajarinya, sekurang-kurangnya secara garis besar sementara itu ahli ilmu sosial seperti sosiologi dan politik telah mengembangkan teori pembangunan yang disebut dengan teori modernisasi. Yang di mana teori modernisasi ini adalah usaha pembangunan institusional perekayasaan struktur sosial melalui pembentukan institusi-institusi baru dan pembangunan mentalitas manusia rekayasa kultural. Mereka yang meneliti tentang masyarakat Dayak hanya berpikir dan bergelut di sekitar masalah orang Dayak saja padahal wawasan seperti ini tidak sesuai dengan tradisi awal ilmu antropologi yang bertujuan untuk menjawab mengapa kelompok dan masyarakat manusia berbeda di seluruh dunia. Seharusnya seorang antropolog memegang semboyan act locally, think globally melalui kajian khusus pada masyarakat lokal.

Pembangunan Indonesia

Salah satu hal yang perlu dikuasai oleh antropolog dalam pembangunan Indonesia atau pembangunan masyarakat dan manusia Indonesia sampai kejatuhan pemerintahan Soeharto pada tahun 1998, garis besarnya ditetapkan oleh MPR setiap 5 tahun dalam garis-garis besar haluan negara atau GBHN. GBHN ini kemudian diperinci dalam rencana pembangunan 5 tahun atau  REPELITA. Pelaksanaan dari rencana ini terwujud dalam kebijakan, program dan proyek-proyek departemen dan semua kebijakan dan implementasinya didasarkan kepada Pancasila dan undang-undang dasar 1945.

Dalam pembangunan indonesia terdapat lima hal yang perlu diperhatikan yaitu

  • Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa.
  • Undang-undang 1945 sebagai konstitusi Indonesia
  • GBHN
  • PELITA
  • Kebijakan-kebijakan departemen

Gerakan pembangunan dan keterlibatan antropolog dalam sebuah berbagai kegiatan pembangunan yaitu menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan analisis yang saling menghubungkan agar pemerintah dapat berjalan secara efektif dan sesuai dengan ilmu yang diajarkan. Tujuan pendidikan antropologi adalah untuk mencapai the accumulation of reliable knowledge mengutip kata-kata carlo Lastrucci. Yang di mana ilmu itu akan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan berfungsi dalam sistem pembangunan Indonesia dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berada di luar bayang-bayangnya. Di mana gerakan pembangunan Indonesia yang dilancarkan sejak zaman orde baru yang dipelopori oleh ahli-ahli ekonomi memberi pengaruh beberapa ahli antropologi yang dipelopori oleh prof. Kuetijaningrat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline